Lihat ke Halaman Asli

Cerpen | Kisah Phoebe dan Deima

Diperbarui: 25 Juli 2016   00:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: weheartit.com

~ Cinta itu tak pernah salah, ia tahu dimana ia akan tumbuh. Meski dunia melaknat ~ (Dei)

 

"Arghhhh...!"

Teriak Phoebe ketika merasakan tubuhnya di jatuhi sesuatu, ia sedang tengkurap membalas chat dari Vito. Tapi ia segera tahu apa gerangan yang menumpuki tubuhnya, tak lain adalah Deima, adik kembarnya. Ia segera menyingkirkan tubuh Deima hingga telentang di sisinya lalu ia meringsutkan diri hingga duduk menatap adiknya itu.

Suara tawa merdu mengiasi ruangan itu, tawa Dei. Begitulah ia biasa memanggil adiknya.

"Siapa Vito, dia bukan dari kelas kita?" tanya Dei menyelidik.

"Bukan urusanmu, ini sudah malam. Cepat kembali ke kamarmu!" usirnya seraya menutup macbooknya. Tapi Dei malah dengan santainya menyilangkan kedua tangannya ke belakang kepala sebagai bantal.

"Dulu ini juga kamarku, aku mau tidur disini!"

"Dei, kita sudah dewasa. Kita tidak bisa lagi sekamar dan kau tahu itu!"

"Kenapa, bukankah kita saudara kembar. Kita bahkan tumbuh bersama di rahim mama, hanya bedanya...kau lahir lebih dulu!" sahutnya.

"Karena aku perempuan dan kau lelaki, kenapa kau masih bertanya?" kesal Phoebe dengan nada sedikit tinggi. Dei membangkitkan diri hingga duduk, sedikit menatap lantai.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline