[caption caption="quotesvil.com"][/caption]
Sebelumnya, Wild Sakura #Part 24-2 ; Apa Salahk!
Malam kian larut, belum ada tanda-tanda keberadaan Sonia. Rocky memutuskan untuk menunggu di kamar Erik, setelah mereka semua menyusuri sebagian besar belahan kota Jakarta dengan cara menyebar dan tak mendapatkan hasil apapun. Sementara Dimas dan yang lainnya berkumpul di tempat Gio. Secara, Sonia belum tahu dimana kediaman Bayu dan Ian. Mereka berharap Sonia hanya sedang butuh sendiri lalu akan pulang atau paling tidak mendatangi kediaman Gio seperti tempo hari.
Edwan sendiri pulang saja ke rumah, masih ada beberapa pekerjaan yang harus ia selesaikan juga.
"Aku tidak bisa diam di sini!" seru Rocky setelah kenyang menelan kediaman selama beberapa jam di kamar sempit yang hanya berisi kasur lantai, kipas angin, lemari pakaian. Tv flat ukuran 19 inch lengkap dengan dvd dan soundsistem kecil di sebuah meja, juga tumpukan beberapa buku, kaset dvd. Ruangan itu tertata rapi, tak ada barang yang berserakan. Erik termasuk pemuda yang rapi dan bersih.
"Lalu kamu mau mencari Sonia kemana lagi?" tanya Erik menatapnya, "kita sudah mencarinya kemana-mana Ki, sudahlah..., aku yakin Sonia akan kembali dengan selamat!"
"Mulutmu berkata dengan tenangnya, tapi hatimu juga kuatir kan Rik?" tukas Rocky, "kamu juga begitu mengkhawatirkan Sonia kan, kita nggak bisa diam saja di sini Rik!" lanjutnya dengan berdiri.
Erik sedikit mendongak menatap Rocky yang jelas nampak gelisah, ia memang merasakan firasat itu juga. Setelah ia tahu kalau Rocky adalah putra Danu wijaya, ia bisa mengambil kesimpulan. Danu Wijaya dan Hardi Subrata telah mengumunkan dengan resmi bahwa keluarga mereka akan menyatu melalui anak-anak mereka. Masing-masing hanya memiliki anak tunggal, yaitu Rocky dan Nancy. Di pecatnya Sonia dari kedai soto pak No adalah ulah Nancy, yang mungkin berarti gadis kaya itu tahu kalau Rocky berpaling kepada Sonia. Jadi tidak menutup kemungkinan jika menghilangnya Sonia ada hubungannya dengan permasalahan itu.
"Apa kamu tidak mencurigai keluargamu atau tunanganmu tentang menghilangnya Sonia?" seru Erik seperti sebuah tuduhan. Rocky membalas tatapan itu dengan sedikit membelalakan matanya, "apa maksudmu Rik?" tanyanya.
"Kamu bilang kamu nggak akan menyakiti Sonia, tapi sejak awal..., kamu sudah menanam benih luka itu. Sejak kamu mendekati Sonia sementara kamu sudah bertunangan dengan Nancy. Hampir semua orang tahu, bahwa pernikahanmu dengan Nancy sudah pasti akan terjadi, lalu bagaimana..., kamu akan mencoba untuk nggak menyakiti Sonia?"
Rocky tercenung. Erik bekerja tak jauh dari perusahaannya, lebih lama dari dirinya yang bahkan baru pulang dari Amerika tahun lalu. Sudah pasti Erik tahu siapa penguasa daerah itu, dan apa saja yang terjadi.