[caption caption="quotesgram.com"][/caption]
Pagi memutih, seputih tubuhmu yang ku temukan polos ketika ku buka mata. Yang ku selimuti dengan hangat rinai hujan sejenak. Pesonamu, senyummu, memaksaku. Tinggal. Tuk habiskan hari-hariku dalam dirimu.
Lembut wajahmu menerpa, menerbangkan anganku akan peristiwa semalam. Dimana rembulan menyelimuti tubuhmu, dengam bias-bias sinar indahnya. Membujukku untuk kembali tidur. Kembali tidur dalam pelukmu. Atau..., biarkan saja mataku terjaga, menikmati indahmu yang lelap dari sisa-sisa lelah semalam.
Ya. Semalam.
Kita bertiga, bercumbu mesra. Kau, aku, dan Rembulan. Menggeluti senyap-senyap malam dengan kehangatan, berselimut dinding-dinding bisu yang menatap tajam, seolah cemburu. Hening, tak menggema.
Kau, senyummu, sentuhmu. Semua yang ada dalam dirimu, seperti candu. Membuatku menginginkan lagi, dan lagi. Ingatkah...,
"Salvia!"
Ku dengungkan namamu lembut. Ketika kau isakan tangis sesaat semalam, tentang kelam masa kecilmu. Kau menatapku, nanar, dengan mata bulatmu.
Jam-jam berikutnya, tawamu menggelegar. Membasah. Membasahi mataku, membasahi keningku, ya, tawamu...,
Alasanku...,