Lihat ke Halaman Asli

[FF 150] Bukan Sekedar Pahlawanku

Diperbarui: 10 November 2015   16:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Waktu berlalu begitu cepat, berputar kilat bak gelinding roda. Ingatkah engkau dimana pertama mata kita beradu? Aku tak tahu apa saat itu?

Ku coba lari, engkau tak lelah meraihku. Mengangsur tangan untuk menarikku dari gelap, membawaku dari titik nadir ke secercah cahaya. Dimana kau mengangkatku dari busuk lumpur ke dalam telaga suci.

Ingatku, dimana sering ku ucap, bahwa aku tak mencintaimu! Tapi tak kau hirau celotehku, kau tawarkan murni cinta saat ku jatuh. Tak peduli meski aku ingin selalu lari, tapi benar kata pepatah,

"Tresno jalaran soko kulino"

Cinta itu datang karena terbiasa.

Kini, aku tak mampu jika engkau marah padaku, aku tak tahan lama jika kau diamkan aku. Entah, apa jadinya diriku jika waktu itu tak kau beri uluran tanganmu? Mungkin, aku sudah hancur. Aku sudah terlaknat.

Engkau bukan hanya sekedar pahlawanku, engkau penyelamatku, penuntunku, yang menunjukan cahaya saat ku lena kilau dunia. Engkau pencerahku, ketika aku hilang arah.

 

Home, 10/112015 | Y_Airy no. 25




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline