Sebelumnya, The Wedding #Part 6
Liana masih menatap Rizal dengan kilatan curiga, ekspresi Rizal kali ini memang sungguh menampakan kalau dia memang menyembunyikan sesuatu.
"Jal, aku mau kau jujur padaku. Apa benar...sebelumnya kita tidak saling kenal?"
"Ehm... Liana, kita memang kenal di jalanan. Dan kau juga masih ingat pertama kali kita bertemu!"
"Tapi saat itu kau menatapku seolah kau sudah mengenalku lama!"
"Itu hanya perasaanmu saja!"
"Tidak!"
"Sejujurnya....itu karena....saat pertama kali melihatmu....aku....aku sudah jatuh cinta padamu!" ungkapnya, Liana terperanjat. "itu sebabnya aku mencoba melindungimu dari apapun, meski saat itu kita masih kecil. Tidak, kau yang masih kecil....aku sudah tumbuh remaja, jadi wajar kan jika aku merasakan itu!"
Liana sedikit menunduk, "tapi selama itu....kita tumbuh bersama, menggelandang bersama, kita bahkan mencopet bersama.....tapi kau tidak pernah sekalipun mengungkapkan perasaanmu padaku!"
"Karena aku tidak punya masa depan yang bisa aku tawarkan, bukankah saat kita melamar seseorang setidaknya....kita memiliki sesuatu yang bisa di tawarkan. Tidak mungkin kan aku akan terus membawa istriku mencopet atau mengamen, lalu anak-anak seperti apa yang akan kita hasilkan?"