Lihat ke Halaman Asli

[Fiksi Fantasi] Heidi ; Mahkota Terakhir

Diperbarui: 18 Juni 2015   00:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di tulis oleh ; Y. Airy no. 89


Heidi ; Mahkota Terakhir

Bulan-bulan penuh keringat, penuh adrenalin, penuh kebrutalan. Aku bahkan tak pernah berfikir sebelumnya akan terjebak dalam kelompok ini. Sebuah organisasi yang menamai dirinya Sliteryn, Slitheryn adalah kumpulan orang-orang sepertiku. Di mana kami memiliki kemampuan di luar nalar dan logika.


Aku ( Heidi ) mereka memanggilku, bisa mengendalikan ke-empat unsur bumi yang meliputi api, air, udara, dan tanah. Lima orang lainnya memiliki kemampuan lain. Zane si pengendali pikiran, tapi tak mempan untukku. Janet penyibak masa, ia bisa melihat masa lalu maupun masa depan, juga tak bisa menyibak kehidupanku. Teresa si telinga ajaib, Ia bisa mendengar suara orang yang di tuju walau jaraknya kiloan meter. Mac si tangan baja, ia memiliki kekuatan seperti hulk sangat kuat. Fabian si manusia listrik.


Kami di rekrut untuk sebuah misi, melindungi bumi dari ancaman luar. Di dunia ini ada dimensi yang menghubungkan dunia kita dengan dunia lain. Dimensi itu terbuka beberapa bulan lalu, dimana ada sekelompok makhluk yang menyerupai manusia tapi dengan kekuatan lebih mencoba mencari sesuatu di bumi yang mereka pikir adalah milik mereka. Sesuatu yang memiliki kekuatan besar yang bisa menghancurkan apapun, mereka akan menggunakannya untuk menguasai bumi. Kami melawan mereka berbulan-bulan, dan mencoba mencari apa yang mereka cari. Tapi hingga saat ini tak satu petunjukpun mengarahkan kami. Hingga kami berhasil masuk ke dunia mereka yang mereka namai Negeri Zyltrons. Negeri yang dulu di penuhi cahaya dan bunga, ait terjun yang indah dengan kolam-kolam yang bisa kau gunakan untuk berkaca. Tapi sekarang cahaya itu lenyap, hanya bayangan hitam yang menyelimuti seluruh negeri. Saat kami berhasil menerobos masuk ke dalam istana, kami menemukan fakta yang mengubah semuanya.


Fakta tentang diriku yang juga baru aku ketahui. Beberapa tahun lalu aku di temukan oleh keluarga petani di ladang mereka. Lemah, telanjang, dan hampir mati. Parahnya lagi, aku tak ingat apapun yang terjadi. Maka mereka merawatku dan memberiku nama Heidi, hingga kekuatanku di ketahui dan menyebar, tak berapa lama bergabunglah aku dengan Slyterin hingga saat ini.

Ternyata aku adalah putri Titan, keturuan terakhir Raja Zyltrons yang kini telah di gulingkan oleh pengkhianatan Ferdix. Benda di dalam tubuhku lah yang mereka incar. Mahkota Zyltrons yang memiliki kekuatan maha dasyat yang telah menyatu dengan diriku saat ayahku, Raja Zyltrons. mulai mencium pengkhianatan Ferdix. Mahkota itu sengaja di satukan dengan diriku dan aku di kirim ke dunia lain yaitu, Bumi.


Tapi di depan semua temanku, Ferdix bersilat lidah. Dia berkata bahwa diriku sengaja di set untuk menyusup ke bumi sebagai mata-mata dari Zyltrons. Tanda mahkota di pundak kiriku yang menyerupai tatto adalah bukti nyata bahwa aku adalah putri Zyltrons yang terakhir.


Aku mulai ingat semuanya, semua pengkhianatan Ferdix terhadap ayahku. Tapi hanya aku yang tahu, tak seorang pun yang percaya padaku bahwa aku bukan mata-mata. Tapi justru akulah yang terancam. Kami Berhasil lolos dari planet Zyltron. Tapi sekarang di sini lah aku, di sebuah lubang kecil. Bersembunyi tak hanya dari kejaran pengikut Ferdix, tapi juga dari anggota Slyterin yang lain, dari para polisi. Aku bahkan lupa kapan terakhir kali aku tidur, tak ada yang bisa ku percaya karena tak ada yang mempercayaiku. Termasuk pria yang di hadapanku, yang menemaniku melarikan diri. Mac, dia bilang dia percaya padaku. Tapi entahlah, apakah aku bisa percaya padanya bahwa dia benar percaya padaku dan berpihak padaku. Atau hanya akan membawaku ke dalam perangkap ke tahanan Slyterin yang kini sudah menemukan beberapa anggota baru.


"Heidi, cobalah tidur. Biar aku yang berjaga!" tawarnya.

"Aku tak bisa memejamkan mata!"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline