Lihat ke Halaman Asli

Sayap-sayap Patah sang Bidadari ~ Inheritance #Part 18

Diperbarui: 17 Juni 2015   20:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Nicky dan Andre sampai lebih dulu ke rumah sakit sebelum Burhan. Dan ternyata itu memang Daren. Tapi anak itu masih belum sadarkan diri, meski dokter sudah bilang masa kritisnya sudah lewat. Nicky merasa masih harus melindungi nyawa Daren, karena kemungkinan penculiknya akan datang dan menghabisinya jika tahu anak itu masih hidup.

Nicky duduk di kursi yang tersedia di temani oleh Andre. Tak berapa lama Kapten Brian, temannya dari biro kepolisian pusat datang bersama beberapa anak buahnya. Mereka memasuki ruangan, Brian menghampiri Nicky.


"Bagaimana keadaannya?"

"Dia masih belum sadar!" jawab Nicky.

"Apa kau tahu kira-kira apa motif mereka?"

"Entahlah, kita tunggu saja Daren membuka mata."

"Sebaiknya kau istirahat saja, biar kami yang berjaga!"


Nicky menggeleng, "aku ingin melihatnya membuka, untuk memastikan dia hidup!"

"Kau tampak kelah kawan!"

"Huh....!" desis Nicky.


Sebuah suara handphone berdering, berasal dari saku celana Nicky. Ia memungutnya, itu dari kakeknya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline