Keesokan harinya, matahari bersinar cukup hangat di kota Seoul. Cahayanya terlihat berkilauan menimpa timbunan salju yang memenuhi permukaan jalan dan gedung. Valene menggenggam ponselnya, berharap Kyungju akan menghubunginya.
"Apa tidak tampak konyol kalau aku mengucapkan selamat pagi padanya ya? Tapi aku tak pernah melakukan itu. Pasti akan tampak aneh dan dia akan menertawakan aku. Aaaaah apa sih yang ada di pikiranku!"
Valene berbaring tengkurap sambil membenamkan wajahnya ke bantalnya, melempar ponselnya begitu saja dan meraung-raung seperti anak kecil. Nancy mengetuk pintu kamarnya beberapa kali sampai akhirnya memutuskan masuk saja karena Valene tidak menjawab panggilannya.
"Valene, lagi apa kau?"
Valene tersentak dan menoleh ke arah Nancy, lalu memamerkan cengirannya yang khas yang menunjukkan kedua lesung pipi di bawah sudut bibirnya. Nancy hanya bisa keheranan dan menaikkan sebelah alisnya.
"Aku mau keluar, ada janji."
"Baik, selamat bersenang-senang!"
Nancy mulai melotot dan Valene kebingungan. Lalu keduanya bertukar kata-kata lewat lirikan mata. Nancy menunjukkan ponselnya yang menunjukkan jam 8 pagi, namun Valene hanya mengerutkan dahinya. Masih dengan usaha tanpa suara, Nancy menggerakkan bibirnya mengucapkan "Yoonsung." Terlalu beresiko untuk bicara dengan suara keras karena bisa saja Andrew ada di balik punggungnya. Valene menggaruk-garuk kepalanya, ada apa dengan Yoonsung dan jam?
Ketika Nancy mulai melipat tangannya dan tampak tak senang, Valene baru sadar. Hari ini adalah jadwal kencan Nancy dan Yoonsung, dan Valene harus menyeret Andrew untuk pura-pura pergi survey caf. Valene menepuk dahinya dengan cukup keras.
Beri aku setengah jam atau lebih, kata Valene tanpa suara kepada Nancy dan langsung saja berlarian ke toilet. Nancy hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya melihat sahabat dari kecilnya yang kekanak-kanakan ini. Nancy memutuskan keluar sekarang dan berpikir bisa menikmati perjalannya dengan jalan kaki perlahan, toh masih ada 20 menit sebelum janji pertemuannya dengan Yoonsung di caf yang tak begitu jauh dari apartemen mereka.
"Kau mau kemana?"