Siapkan pemutar musik kamu, cari lagunya dan dengarkan sementara kamu membaca bagian cerita dari novel ini.
Song list:
- YookSungjae -- Loving You Again
- DGNA -- Lucky Man
- Yoo Seonho -- Maybe Spring
- STRAY KIDS -- Neverending Story
- Eric Nam & CHEEZE -- Perhaps Love
- Rainbow -- Pretend
- GB9 -- Propose
- Wang Leehom -- The First Morning
- Moon Junyoung & Park Sangjun -- Too Late
- WANNA ONE -- Wanna
MIN DONGHYUN'S POV
Aku terkejut ketika mendengar sesuatu jatuh ke air dengan suara yang keras.
"Sepertinya ada seseorang yang jatuh!" seru Dongsun hyong.
Aku, Dongsun hyong dan Hyeil hyong berlari cepat menuju ke arah karang. Dari kejauhan aku bisa melihat riak air dan semakin mendekat aku bisa melihat ujung tangan yang berusaha mengepak ke atas, lalu tangan itu perlahan menghilang. Aku mengenali cincin di jari manis yang dikenakannya: itu miss Baek!
"Donghyun!"
Aku bisa mendengar Hyeil hyong memanggilku tapi aku tak ingin memikirkan apapun lagi. Aku melompat ke air dan seketika tubuhku basah oleh air yang dingin itu. Tidak, miss Baek, tunggu aku. Aku tau dia tak bisa berenang dan hanya berdiri di kejauhan setiap ada kegiatan renang. Jangan tinggalkan aku noona. Aku menarik nafas dalam-dalam dan menyelam. Meski agak gelap, aku bisa melihat ujung jari jemarinya. Kujulurkan tanganku sambil kudorong badanku masuk ke kedalaman. Aku belum pernah benar-benar menyelam dan terus terang keadaan ini menakutkan bagiku, tapi demi noona, aku tak takut apapun. Aku menggenggam tangannya dan menariknya ke atas, dengan tanganku yang satu lagi aku memeluk tubuhnya dan menariknya ke atas. Seseorang baru saja bergabung denganku dan mendorong tubuhku ke atas: Dongsun hyong. Karena dorongan itu aku mencapai permukaan lebih cepat. Suasana ramai di bibir pantai, tapi yang kupikirkan sekarang hanyalah noonaku. Kuletakkan tubuhnya yang lemas ke permukaan pasir dan kutepuk pipinya pelan.
"Miss Baek, apa kau mendengarkan aku?"
Dia tak bergerak, mukanya tampak pucat. Tidak, dia harus bangun. Dongsun hyong keluar dari air dan berlari cepat menjauh, pasti mencari bantuan. Tapi aku takut bantuan apapun itu akan terlambat. Kutempelkan daun telingaku di depan hidungnya tapi aku tak mendengarkan nafasnya. Kutumpu telapak tanganku di dadanya dan mulai menekannya. Satu dua tiga... kutekan kuat dengan tempo yang sama selama 15 kali. Kudengar lagi nafasnya: tak ada. Kupencet hidungnya dan memaksa mulutnya terbuka, kutempelkan bibirku padanya dan kuhembuskan nafas. Tapi dia masih tak bergerak. Aku mulai panik. Kutekan lagi dadanya.
"Donghyun! Biar bergantian denganku!" seru Hyeil hyong dari sampingku.