XILI'S DIARY
CHAPTER 43
SMILE
Aku yang tengah duduk di sofa menoleh ketika pintu depan apartemen kami terbuka. Ternyata aku melihat Aqian, setelah rasanya lama sekali tidak melihatnya, padahal dia menghilang tidak sampai dua bulan.
"Aqian!!!" seruku senang, berlarian untuk memeluknya.
"Xili! Aku kangen padamu!" teriaknya, balas memelukku.
Pintu kamar Yifang jie menjeblak terbuka, lalu aku merasakan ada yang berlari menubruk kami.
"Aqian! Syukurlah kau sudah pulang! Apartemen sepi sekali tanpa kau yang hobi ngomong!" seru Yifang jie, sudah mulai menangis.
Mendengar Yifang jie yang menangis, kami jadi ikutan menangis, semuanya terharu. Kami mengobrol di kamar Aqian, yang selalu dibereskan Yifang jie atau Ryeowook oppa saat mereka punya waktu luang. Aqian senang sekali melihat kamarnya bebas debu, seolah dia tidak pernah menelantarkan ruangan ini.
"Aih, selamat, Yifang. Akhirnya Yesung oppa memaafkanmu. Sekarang semua rasanya tenang kembali," ujar Aqian penuh rasa syukur.
"Tidak tenang sepenuhnya sih. Manshi masih suka ribut dengan Shindong oppa," celetukku.