Lihat ke Halaman Asli

XYONN

Menulis

Cara Kerja Turnitin

Diperbarui: 4 Juni 2024   09:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: canva

Turnitin merupakan salah satu alat yang sangat berguna dalam mendeteksi plagiarisme dan menyediakan layanan untuk membantu pengajar dan peneliti dalam mengevaluasi keaslian karya tulis. Namun, untuk memanfaatkan alat ini secara efektif, penting untuk memahami cara kerjanya dengan baik. Di bawah ini, kami akan menjelaskan secara detail tentang bagaimana Turnitin bekerja.

1. Pengunggahan Dokumen

Langkah pertama dalam menggunakan Turnitin adalah mengunggah dokumen yang ingin Anda periksa ke dalam platform. Dokumen tersebut bisa berupa esai, tugas, laporan, atau artikel jurnal. Pengguna dapat mengunggah dokumen dalam berbagai format, termasuk file Microsoft Word, PDF, dan teks biasa.

2. Analisis Kesamaan Teks

Setelah dokumen diunggah, Turnitin akan menganalisis teks tersebut untuk mencari kemiripan dengan sumber-sumber lain yang ada dalam basis datanya. Analisis ini mencakup pencocokan teks langsung, penggunaan frasa yang sama, dan kesamaan struktur kalimat. Turnitin akan menampilkan persentase kesamaan antara dokumen yang diunggah dengan materi yang ada dalam basis datanya.

3. Pembuatan Laporan Originality

Setelah proses analisis selesai, Turnitin akan menghasilkan laporan originality yang menampilkan persentase kesamaan teks antara dokumen yang diunggah dengan sumber-sumber yang terdeteksi dalam basis data Turnitin. Laporan tersebut juga akan menunjukkan sumber-sumber yang dianggap mirip dan memberikan detail tentang setiap kesamaan yang ditemukan.

4. Interpretasi Hasil

Setelah menerima laporan originality, pengguna perlu memeriksa dan menginterpretasi hasil tersebut dengan cermat. Persentase kesamaan yang tinggi tidak selalu menunjukkan plagiarisme, karena bisa jadi ada kutipan yang sah atau kesamaan dalam frasa yang umum. Penting untuk memeriksa setiap kesamaan dengan cermat dan mengevaluasi apakah itu merupakan plagiarisme atau tidak.

5. Tindakan Selanjutnya

Berdasarkan hasil laporan originality, pengguna perlu mengambil tindakan selanjutnya sesuai dengan kebijakan lembaga atau jurnal yang bersangkutan. Jika terdapat plagiarisme, tindakan bisa berupa memberikan peringatan kepada penulis, menuntut revisi, atau mengambil tindakan disipliner sesuai kebijakan yang berlaku.

6. Edukasi dan Pencegahan

Selain digunakan untuk mendeteksi plagiarisme, Turnitin juga dapat menjadi alat yang berguna untuk mendidik siswa atau peneliti tentang pentingnya integritas akademik dan cara menghindari plagiarisme. Dengan memahami cara kerja Turnitin dan menginterpretasi hasilnya dengan benar, pengguna dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang efektif untuk menghindari plagiarisme di masa depan.

Kesimpulan

Dengan memahami cara kerja Turnitin secara menyeluruh, pengguna dapat memanfaatkannya secara efektif untuk mendeteksi plagiarisme, mengevaluasi keaslian karya tulis, dan mendorong integritas akademik. Penting untuk menggunakan alat ini dengan bijaksana dan memastikan untuk menginterpretasi hasilnya dengan cermat sebelum mengambil tindakan lebih lanjut. Semoga panduan ini membantu Anda dalam memahami dan memanfaatkan Turnitin dengan lebih baik!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline