Lihat ke Halaman Asli

Febrianto Al Husen

Universitas Gadjah Mada

Pengenalan dan Urgensi Konsumsi Garam Bersama KKN-PPM UGM

Diperbarui: 2 Agustus 2023   02:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosialisasi pengenalan dan urgensi konsumsi garam. Foto: Ana Febriyanti, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Pada Minggu (9/8/2023) Tim Kuliah Kerja Nyata -- Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Gadjah Mada (UGM) Merakit Mirit yang mengabdi di Desa Miritpetikusan, Kecamatan Mirit, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah menyelenggarakan sosialisasi pengenalan dan urgensi konsumsi garam pada ibu rumah tangga. Garam merupakan salah satu bumbu yang tentunya tak akan luput dari perhatian ibu-ibu.

Masyarakat tentu tidak asing lagi dengan bumbu dapur satu ini, dimana tanpa adanya garam masakan akan dikatakan "anyep" atau hambar dalam bahasa Indonesia. Namun, masih jarang ditemukan masyarakat yang memahami terkait manfaat atau batas konsumsi harian dari garam. Padahal hal tersebut penting untuk diketahui agar khasiat dari garam dapat dimanfaatkan oleh tubuh dengan maksimal.

Febri selaku penanggung jawab kegiatan dari Tim KKN-PPM UGM Merakit Mirit bekerja sama dengan Ibu Suryanti selaku anggota Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) untuk menyelenggarakan sosialisasi untuk ibu-ibu rumah tangga Desa Miritpetikusan. Febri menambahkan, kegiatan ini diikuti oleh 40 anggota PKK Desa yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terutama ibu-ibu terkait urgensi dan batasan konsumsi garam.

Sejatinya, kandungan garam dalam suatu produk makanan telah tertera di bagian tabel Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang terletak umumnya di bagian belakang kemasan produk. Namun, masyarakat biasanya jarang memperhatikan hal tersebut. Hal terebut didukung dengan data pretetst yang berlangsung sebelum kegiatan yang menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat masih awam terkait manfaat dan batas konsumsi harian dari garam. Hal ini tentu berakibat pada dapat terlampauinya batas konsumsi harian dari garam yang berakibat kurang baik bagi kesehatan apabila berlangsung dalam jangla waktu yang lama.

kalau manfaatnya kurang tahu, biasanya saya pakai biar ada rasanya saja" ujar salah satu peserta sosialisasi.

Edukasi batas konsumsi harian garam. Foto: Titan Sukma Putri, Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan

Adanya kegiatan ini memperoleh antusiasme yang tinggi dari ibu-ibu rumah tangga Desa Miritpetikusan. Besar harapan dari masyarakat agar sosialisasi terkait kesehatan ini dapat dilakukan secara berkala agar dapat tercipta masyarakat yang sehat. Ibu Suryanti menambahkan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat membantu untuk masyarakat untuk dapat lebih peka terhadap kesehatan terutama akan pentingnya konsumsi dan batas konsumsi harian dari garam.

"Kegiatan sosialisasi terkait pengenalan dan urgensi konsumsi garam bagi ibu-ibu Desa Miritpetikusan diharapkan dapat memaksimalkan manfaat dari garam agar tidak berdampak negatif bagi tubuh" tambah Titan, mahasiswa gizi dari Tim KKN UGM Merakit Mirit.

Penulis: Febrianto Al Husen, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Foto:

Ana Febriyanti, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Titan Sukma Putri, Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline