[caption id="attachment_378843" align="alignnone" width="762" caption="Samsung Galaxy S6 (Sumber: Cnet)"][/caption]
Samsung Galaxy S5 dan smartphone Galaxy sebelumnya memiliki baterai yang dapat diganti dan slot ekspansi penyimpanan. Namun pada Galaxy S6 yang baru dirilis ini dua hal tersebut dihilangkan.
Banyak yang mengkritik ponsel andalan Samsung kurang terlihat premium dan kurang terasa seperti iPhone. Tapi fitur baterai yang dapat diganti dan slot ekspansi penyimpanan juga yang memberikan keunggulan kompetitif dibanding iPhone.
Mulai Galaxy S6 dan S6 Edge, keunggulan kompetitif tersebut dihilangkan. Sebagai gantinya, mereka mempunyai rancang "unibody" yang banyak diharapkan banyak orang. Serta memori internal 32GB (bandingkan "hanya" 16GB di iPhone) .
Memang baterai yang tidak dapat diganti (embedded battery) memberikan banyak keuntungan. Ponsel dapat dirancang setipis mungkin disertai "masa hidup" yang lebih panjang dibanding baterai yang dapat dilepas. Merujuk penelitian dari batteriesinaflash.com "Apple memperkirakan bahwa laptop baterai tipe embedded hanya kehilangan sekitar 20 persen dari kapasitas total setelah 1000 kali charge". Kalaupun ada masalah anda dapat menukarnya di Apple Store/Apple Authorized dan dikenakan biaya 1 juta rupiah (untuk baterai iPhone) dan 1.5 juta rupiah (untuk baterai iPad), sementara itu cukup 300 ribu rupiah untuk baterai ori Samsung. Cukup jauh memang harganya.
Salah satu ftur baru di S6 adalah wireless charging, meski dijual secara terpisah. Dan yang menjadi kejanggalan adalah hilangnya fitur "waterproof" seperti di S5.
Pada akhirnya, tampilan manis S6 mungkin akan membuat kita sejenak lupa akan kekurangannya. Meski kali ini saya tidak yakin S6 akan lebih laku dibanding iPhone 6.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H