Sebenarnya puisi ini saya tulis beberapa taun yang lalu tepatnya waktu saya masih duduk di bangku SMA tahun terakhir. Ini sebuah ungkapan isi hati anak muda berumur 17 tahun, ini saya yang masih ABG. Entah mengapa malam ini saya menutak-atik notes lama saya, dan menemukan ini. Rasanya seperti kembali ke masa itu dan merasakan apa yang saya rasakan saat itu. Tapi saya yang sekarang, bukan lagi saya yang dulu. Ini hanya kenangan yang saya buat 3 tahun lalu. Kenangan yang membuat saya tersenyum kecil mengingatnya.
"Setiap kali malam datang, dengan kekelamannya , dengan kesunyiannya, membuat kuku-kuku berkertak , dan setiap itu juga aku terdiam... Dengan seribu pertanyaan, tanpa kepastian, smangatku perlahan mulai patah... Tak lagi bergairah..., tiang-tiang kokoh itu semakin samar dan kemudian menghilang... Sesungguhnya jiwa ini lelah, jiwa ini brontak, ingin enyahkan semua itu, ingin kubalik arah mata angin... Tapi malam ini tak ada bedanya, tetap saja kosong, tetap saja dingin, dan aku benci itu...." By : Xandra Irine Putri
Sekarang seiring berjalannya waktu, saya merasa lebih baik. Lebih tahu tujuan saya, lebih tahu apa yang harus saya lakukan untuk mencapai tujuan saya.
Dan tulisan diatas adalah bagian indah dari proses hidup saya. Keep fight teenage.. yess you can, and someday you will understand.... ^^
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H