Lihat ke Halaman Asli

Xavier Rizqi Pratama

Mahasiswa Universitas Airlangga

Buruknya Etika Bersosial Media Netizen Indonesia

Diperbarui: 27 Juni 2022   13:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Segala sesuatau tentunya memiliki aturan tak tertulis masing masing. Seiring berjalannya waktu dan perkembangan zaman juga pastinya bertambah tentang aturan tak tertulis yang ada. salah satunya dalam berkomentar dan mengutarakan pendapat dalam media sosial atau dunia maya. 

Meskipun kita di perbolehkan dengan bebas menggunakan media sosial tentunya kita harus sadar diri. Dalam menggunakan media sosial pastinya kita tidak boleh sembarangan.

Hate Comment

Mengingat kembali kejadian tahun lalu saat gotham chess atau Levy Rozman yang dikalahkah pecatur "Dewa Kipas" Dadang Subur dalam permainan online catur Chess.com dan akun Dewa Kipas diserang oleh pendukung gotham chess karena menurut mereka Dewa Kipas melakukan kecurangan. Sebaliknya, akun twitter Gotham Chess diserang oleh pendukung  Dewa Kipas hingga Levy Rozman harus menutup akun twitternya.

Menurut pihak Dewa Kipas penyerangan netizen Indonesia ke Gothamchess makin gencar di lakukan setelah pemberitaannya makin viral. Melalui Ali (anak pak Dadang Subur) Pihak dewa kipas Sudah meminta para netizen Indonesia untuk berhenti.

"Untuk para warganet Indonesia, berhentilah menyerang Levy (Gothamchess) karena masalah kami telah selesai dengan damai."

Ali juga meminta maaf kepada Levy Rozman atas apa yang terjadi. Ali menjelaskan bahwa beban yang di tanggung oleh Levy Rozman lebih besar dari pada sang ayah karena levy Rozman masih aktif bermain Catur online dan menjadi sumber penghasilannya sementara sang ayah hanya bermain untuk mengisi waktu luang.

Selain itu pihak chess.com juga mengkonfirmasi bahwa pemblokiran akun Dewa Kipas bukan karena laporan dari pendukung Gothamchess melainkan dari tinjauan internal mereka.

Netizen tidak sopan

Dalam hal lain juga netizen Indonesia yang tidak sopan juga terlihat pada saat Microsoft merilis data Survei Digital Civility Index (DCI) yang memperlihatkan angka 76 yang dimana semakin besar angkanya berarti semakin tidak sopan warga negara tersebut di dunia maya. Dalam survei tersebut Indonesia menduduki posisi Ke-29 dari 32 negara. Hal ini menjadi alasan kuat warganet merasa kesal

Akibat dari survei inilah warganet mulai menyerang akun Microsoft secara brutal dan semakin memperlihatkan bahwa survei yang di lakukan Microsoft adalah benar. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline