Lihat ke Halaman Asli

Yukzzz... Kita Cari Tahu Apa Se... Hakikat Seni, Estetika dan Kreativitas

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Hakikat seni, estetika, dan kreativitas.

Pada hakikatnya seni merupakan proses fundamental kemanusiaan yang dinamis dan menyatu sebagai potensi yang sangat besar untuk pendidikan anak sehingga seni bagi anak merupakan hal yang pokok untuk ekspresi diri. Seni tidaklah muncul secara tiba-tiba namun seni berawal dari gerak hati, perasaan, gagasan kemudian melalui media materi dan penggunaan teknik tertentu terbentuklah wujud visualisainya dalam bentuk-bentuk yang menyenangkan.

Sedangkan hakikat estetika adalah suatu bentuk apresiasi terhadap keindahan yang dapat dipandang dari berbagai aspek antara lain, absolutisme (doktrin tentang pembakuan keindahan), anarki (doktrin yang secara murni dari masing-masing pribadi, subjektif dan tidak perlu tanggung jawab), relativisme (doktrin tentang perubahan nilai estetika yang tidak mutlak/absolut).

Seni merupakan media untuk pemenuhan kebutuhan, terapi, ungkapan/ekspresi dan komunikasi. Anak dalam peran tersebut mengalami proses perkembangan yang semakin lama semakin khusus serta kompleks melalui tahapan-tahapan yang runtut yaitu, (1) tingkat manipulatif (eksplorasi), (2) tingkat simbolik, (3) tingkat dapat dikenal. Seni sebagai ungkap kreatif digunakan sebagi dasar dan perkembangan kegiatan.

Pendidikan seni menurut Jalongo dan Issenberg (1993: 68), mendasar pada 3 tujuan yaitu kreativitas, kemampuan dan apresiasi di mana pemngembangan pendidikan melalui seni merupakan kealamihan kehidupan anak dalam belajar. Adapun perkembangan seni anak dapat ditinjau dari berbagai wujud seni antara lain: (1)perkembangan seni rupa, yang meliputi tahap scribbling, tahap preshematic, tahap schematic, tahap realis, (2)perkembangan gerak/tari, (3) perkembangan musik.

Hakikat kreativitas

Kreativitas merupakan suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru melalui kreasi. Apakah kita termasuk orang yang kreatif...?

Campbel (1995) dan Guildford (1957); Jakson (1956) dalam Issenberg (1993) menyatakan karakterisik kreativitas yang  pada intinya adanya kefleksibilitasan, berpikir mandiri, mempunyai kecakapan dalam banyak hal dan suka akan hal-hal yang kompleks.

Anak dalam hal ini bukanlah orang dewasa yang telah mengerti mengenai aturan, norma, moral, etika yang hal itu akan mempengaruhi dan mengendalikan proses kreatifnya namun anak cenderung lebih bebas dari berbagai ikatan. Kreativitas anak akan muncul dan berkembang jika berbagai aspek disekitarnya dan potensi anak mendukung. Adapun upaya untuk mendorong perkembangan kreativitas antaranya adanya program keberanian mengambil resiko, mengembangkan rasa ingin tahu dan memeperluas cara berpikir. Buatlah anak menjadi sering penasaran, jangan memberi rasa puas tetap namun berilah yang sifatnya temporer..

Adapun keterhubungan antara kajian seni terhadap terbentukya kreativitas yaitu,

Pengetahuan sebagai dasar untuk apresiasi, dengan berapresiasi anak mulai terampil, dengan keterampilan tersebut timbulah suatu kreativitas.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline