Lihat ke Halaman Asli

Putri Afin Nurhayati

Peneliti Biologi Masa Depan, Mencoba setia dengan berpihak pada alam, Penyambung suara hati bumi

Media Tak Pernah Menulis Fakta: Banjir Bogor, Bukan Karena Hujan

Diperbarui: 19 Januari 2021   22:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sore hariku terasa menggebu-gebu ketika melihat siaran Televisi menayangkan banjir bandang yang melanda puncak bogor.

MIRIS.

Banjir umum terjadi di dataran rendah, (sedikit) logis jika itu disebabkan karena hujan. Seperti yang (mungkin) biasa dialami warga Jakarta setiap tahunnya. Namun, sekarang lebih parah. Air tidak lagi mengalir dari hulu ke hilir, tetapi juga bisa memanjat hingga puncak Cisarua.Semakin tidak terima dengan pernyataan media yang menulis seperti ini

"Banjir bandang Bogor, disebabkan oleh curah hujan tinggi"

Aku dapat berkata bahwa sepenuhnya kalimat itu adalah opini, bukan fakta!

"Banjir bandang Bogor, disebabkan oleh curah hujan tinggi"

Hujan tidak pernah salah, Indonesia memang negara dengan iklim tropis dan dua musim hujan & kemarau. Hujan juga siklus yang selalu terjadi ketika terjadi penguapan air, dan pembentukan awan hingga kembali memanas dengan dibumbui angin, berujung tumpahan air ke bumi. Hujan adalah siklus air yang selalu dibutuhkan manusia meskipun selalu disalahkan ketika manusia tidak sadar jika ia membutuhkan. 

Banjir biasa dikaitkan dengan meluapnya sungai, namun manusia tidak pernah berkaca mengapa sungai meluap.

Sungai meluap karena ukurannya yang semakin sempit dan dasarnya yang semakin tebal hingga air tak ada lagi ruang untuk ditampung. Lalu, mengapa bisa sungai ukurannya semakin sempit? Mengapa pula dasar sungai semakin tebal?

Jawabannya, karena manusia.

Jika manusia tak mau disalahkan, mari kutunjukkan faktanya.

1. Manusia membangun rumah, kantor, dan gedung-gedung lainnya tanpa melihat bahwa itu 'rumah air'

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline