Semarang (14/11) - Dalam rangka mendukung upaya pencegahan pernikahan dini, mahasiswa Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang (UNNES), baru-baru ini menciptakan sebuah poster edukasi yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama remaja, tentang dampak negatif pernikahan dini. Poster ini kini telah didaftarkan sebagai karya hak kekayaan intelektual (HAKI) dan diharapkan bisa menjadi alat bantu dalam program yang digagas oleh DP3A (Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) Kota Semarang untuk menanggulangi masalah sosial tersebut.
Poster ini menyajikan informasi yang mudah dipahami mengenai risiko pernikahan dini, yang dapat merusak kesehatan fisik, psikologis, dan masa depan pendidikan remaja. Dengan desain yang menarik dan penuh makna, poster ini dirancang untuk menyampaikan pesan yang jelas tentang mengapa menunda pernikahan hingga usia yang lebih matang sangat penting bagi perkembangan generasi muda.
Dengan langkah ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan kesadaran yang lebih tinggi tentang pernikahan dini dan membantu menciptakan generasi muda yang lebih siap untuk menghadapi tantangan hidup yang lebih baik. Pendidikan dan pemahaman yang lebih dalam tentang dampak pernikahan dini diharapkan dapat memberikan alternatif bagi remaja untuk menunda pernikahan dan memprioritaskan pengembangan diri, sehingga mereka dapat meraih cita-cita dan masa depan yang lebih cerah. Diharapkan pesan-pesan penting tentang pencegahan pernikahan dini dapat menyentuh lebih banyak kalangan, menginspirasi perubahan, dan mendorong masyarakat untuk menjadi agen perubahan yang aktif dalam menciptakan lingkungan yang lebih mendukung bagi generasi muda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H