Semarang, (30/10) - Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya pernikahan dini, Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang berkolaborasi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Semarang kini mengoptimalkan penggunaan media digital sebagai langkah preventif. Intervensi ini merupakan bagian dari program PKL MBKM SKM Penggerak 2024 untuk menyampaikan edukasi yang lebih mudah diakses oleh masyarakat, khususnya remaja dan keluarga, melalui konten digital yang edukatif.
Melalui program ini, DP3A Kota Semarang berupaya mengubah pendekatan sebelumnya yang hanya berupa unggahan media sosial biasa menjadi konten yang lebih informatif dan interaktif, seperti podcast. Program ini diinisiasi oleh Wynne, Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Unnes yang melihat adanya kebutuhan untuk memaksimalkan potensi media sosial di DP3A Kota Semarang.
Podcast berjudul "Youth Talk : Future First, Married Later" tersebut bertujuan untuk menyampaikan informasi penting mengenai bahaya pernikahan dini kepada masyarakat, khususnya remaja dan keluarga. Podcast ini dirancang dengan format diskusi yang edukatif namun tetap ringan, sehingga pendengar dapat lebih mudah menyerap informasi yang diberikan.
Bersama Ibu Desi Maulia, S. Psi., M. Psi., seorang psikolog dari Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) Kota Semarang selaku narasumber yang memiliki pengalaman dalam menangani kasus-kasus pernikahan dini, podcast tidak hanya membahas penyebab dan dampak pernikahan dini, tetapi juga berbagi cerita dari kasus-kasus nyata yang pernah ditangani, memberikan gambaran jelas mengenai risiko psikologis, sosial, dan kesehatan yang dihadapi remaja yang menikah di usia muda. Podcast ini diunggah melalui platform Instagram Kota Semarang DP3A sehingga mudah diakses oleh masyarakat luas.
Berbagai respon positif ditunjukkan oleh masyarakat masyarakat terhadap penayangan podcast ini. Beberapa komentar mengungkapkan rasa terima kasih atas informasi yang disampaikan serta harapan agar DP3A Kota Semarang melanjutkan program ini dengan episode selanjutnya. Salah satu komentar dari akun Instagram @anisarachmab menyatakan, "Informasi yg penting dan menarik. semoga makin banyak konten keren seperti ini ya! " Komentar lain dari akun @ayudyarb menambahkan, "Sering2 buat podcast informasi gini yaa kerenn "
Masyarakat juga menunjukkan dukungannya dengan membagikan podcast ini ke media sosial mereka, menjangkau lebih banyak orang yang mungkin membutuhkan informasi tersebut. Tingginya antusiasme ini menunjukkan betapa pentingnya program edukatif seperti ini dalam meningkatkan kesadaran tentang isu pernikahan dini.
Diharapkan DP3A Kota Semarang dapat melanjutkan program podcast ini sebagai bagian dari upaya berkelanjutan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pernikahan dini. Dengan dukungan antusiasme masyarakat yang telah ditunjukkan, program ini diharapkan tidak hanya memberikan informasi penting tetapi juga membuka ruang dialog antara remaja, keluarga, dan masyarakat sehingga dapat memberikan dampak positif yang lebih luas dalam pencegahan pernikahan dini dan mendukung generasi muda untuk meraih masa depan yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H