NILAI NILAI MORAL YANG TERKANDUNG DALAM PERISTIWA SEJARAH
dalam peritiwa sejarah, pasti ada nilia-nilai yang tekandung di dalamnya yang bisa kita jadkan pembelaran, berikut adalah nilai-nilai moral yang terkandung dalam peristiwa sejarah
Pada saat Indonesia merdeka, ada beberapa kendalan yang dihadapi pemrintah Indonesia, salah satunya ialah penyebaran teks proklamasi keseluruh penjuru Indonesia. Pada tahun 1945 alat komunikasi tidak lah secanggih sekarang dan sangat lah terbatas. Bukan hanya itu, jepang juga melarang Indonesia untuk menyebarkan teks proklamasi ke seluruh penjuru Indonesia. Kendala kendala seperti ini lah yang menyebabkan terhambatnya penyebaran teks proklamasi. Penyebaran teks proklamasi penuh dengan perjuangan. Salah satu nya memlalui radio dan orang yang berjasa adalah Jusuf Ronodipuro. Pemberitaan teks proklamasi juga dilakukan dengan media pers atau surat yang hampir disebarkan di seluruh jawa dan dilakukan setiap hari
Nilai moral yang terkandung yaitu meliputi cinta tanah air dan semangat kebangsaan, disini kita bisa melihat bagaimana perjuangan bangsa Indonesia untuk menyebarkan berita kalau Indonesia sudah merdeka, walaupun banyak kendala yang harus mereka lalui. Nilai moral seperti ini yang harus kita aplikasikan ke kehidupan sehari hari
Pada saat menjelang pembacaan teks proklamasi, soekarno mengalami sakit demam karena kelelahan karena begadang menyusun teks proklamasi. Pada saat sudah pagi soekarno masih tertidur lelap dan lemas. Pada saat diperiksa oleh dokter pribadi soekarno, yaitu dr.Soerharto. soekarno mengeluh badannya meriang, dia pun diberi obat dan baru bangun sekitar jam 9 pagi dan jam 10 paginya beliau membacakan teks proklamasi dengan baik seolah-olah tidak terjadi apa-apa pada beliau.
Nilai moral yang terkandung meliputi kerja keras dan cinta tanah air. Beliau rela menahan rasa sakitnya untuk mengumumkan kepada seluruh bangsa Indonesia kalau Indonesia sudah merdeka. Kita harus mencontoh sikap dari beliau yaitu bekerja keras walaupun banyak rintangan.
I Gusti Ngurah Rai ialah sosok pahlawan yang berasal dari bali. Beliau merupakan komandan TKR (Tentara Keamanan Rakyat) dan pasukanya tersebar di seluruh kota di bali yang dikenal sebagai ciung wanara. Beliau sempat diajak kerja sama oleh belanda, namun di tolak mentah-mentah oleh I Gusti Ngurah Rai dan memilih mengumpulkan pasukannya untuk melawan balik belanda dan pada saat itu beliau memerintahkan untuk melakukan puputan ( Bertarung hingga titik darah penghabisan). Walaupun beliau gugur dalam pertempuan ini. Tapi semangatnya masih ada sampai sekarang dan pertempuran itu dikenal dengan pertempuran margarana
Nilai moral yang terkandung ialah kesetiaan beliau untuk membela negaranya sampai mati. Bisa dilihat Ketika belanda mengajukan kerja sama tetapi beliau tidak mau dan malah menyatakn perang terhadap belanda. Nilai kesetiaan inilah yang harus kita jadikan contoh
Pangeran diponegoro adalah salah satu pejuang Indonesia yang berasal dari pulau jawa. Perseteruaanya dengan belanda diawali dengan keputusan pemerintah hindia belanda yang memasang patok-patok di atas lahan milik diponegoro. Menurut beliau belanda tidak menghargai adat istiadat dan mengeskploitasi secara berlebihan terhadap rakyat setempat dan pajak yang tinggi membuat beliau semakin muak dengan belanda. Dari situ lah beliau mengganti patok-patok itu dengan tombak untuk mengisyaratkan kepada pemerintah belanda untuk perang.
Nilai moral yang tekandung ialah rasa tanggung jawab untuk membela rakyatnya dan hak-hak yang dimiliki. Disini kita bisa lihat Ketika pangeran diponegoro marah Ketika para penjajah memasang patok tanah di wilayah diponegoro dan pajak dari pemerintah belanda.
Perang padri yang awalnya perang antara kaum padri (kaum ulama) dan kaum adat, kaum padri ingin mengahapuskan sesuatu yang sifatnya tidak sesuai dengan ajaran islam, belanda melihat kesempatan ini, akhirnya belanda menawarkan bantuan kepada kaum adat dan kaum adat menyetujuinya. Tetapi lama kelamaan belanda mulai ikut campur tangan masalah kaum adat. Dan akhirnya kaum adat mulai merasa rishi dan meminta bergabung Bersama kaum padri untuk mengusir para penajajah dan mengesampingkan masalah yang sebelumnya.