Lihat ke Halaman Asli

Wydiandari Chandra

Mahasiswa Arsitektur Universitas Diponegoro

UMKM Melek Teknologi! Mahasiswa Undip Ajari Digital Marketing pada UMKM

Diperbarui: 10 Februari 2021   13:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pribadi

Semarang (7/2/2021) – Indonesia sudah gencar memasuki era digital di tahun 2021 ini, apalagi ditambah dengan adanya pandemic Covid-19 yang mengaruskan adaptasi berkegiatan dirumah saja dan semuanya serba digital. Hal ini berdampak besar pada sistem bertransaksi yang sebelumnya umum dilakukan secara langsung sekarang mulai tergantikan dengan transaksi digital khususnya bagi UMKM(Usaha Mikro Kecil Menengah) yang terbiasa mengandalkan berjualan pada toko fisik.

Salah satu perwakilan UMKM pada Kecamatan Semarang Barat, Semarang yaitu GA Fashion juga merasakan dampaknya. UMKM ini mengandalkan berjualan melalui toko fisik dan posting pada story aplikasi Whatsapp dengan rentang konsumen yaitu warga yang berlalu lalang dan kontak pada Whatsapp.

Untuk dapat bersaing dan memperluas target konsumen, mengandalkan toko fisik dan story pada Whatsapp tentulah tidak cukup. Oleh karena itu, Wydiandari Chandra, mahasiswa Undip bimbingan Laura Andri Retno Martini, SS, MA ingin melakukan pendampingan pengembangan UMKM dengan strategi pemarasan secara digital atau yang biasa disebut dengan Digital Marketing.

Pendampingan yang dilakukan berupa sosialisasi awal mengenai digital marketing sederhana untuk UMKM menggunakan buku saku dengan judul “Digital Marketing Sederhana untuk UMKM”. Mahasiswa berdiskusi dengan UMKM untuk menentukan jenis digital marketing yang cocok dan sanggup dijalankan oleh UMKM tersebut. Social Media Marketing(SMM) dan E-Commerce dipilih karena dapat dijalankan oleh UMKM. 

Selain pemberian sosialisasi materi digital marketing, UMKM juga didampingi dalam pembuatan akun social media serta e-commerce, pengambilan gambar produk, pembuatan konten, pembuatan desain digital sederhana dan pengarsipan produk.

Mahasiswa mengusahakan agar bahasa yang digunakan mudah dimengerti dan diaplikasikan oleh masyarakat awam karena umumnya penggiat UMKM masih perlu penyesuaian dengan digitalisasi dan nantinya penggiat UMKM dapat secara mandiri melakukan program pemasaran digital ini.

Harapannya, setelah mendapatkan pendampingan pemasaran digital, UMKM tidak lagi hanya bergantung pada transaksi toko fisik namun dapat memperluas rentang konsumen dan penjualan dapat meningkat.

dok. pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline