Jangan tua sebelum kaya menjadi tema yang menarik untuk diulas. Selain tema tersebut, ada pula trafik google yang mencari "Kaya Raya dalam 1 Hari Tanpa Perlu Bekerja". Menarik bukan? Okey, karena saya masih muda, maka perlu kiranya saya mengingat-ingat ulang petuah dari orang yang sudah tua.
Tidak ada salahnya pula saya berselancar di google untuk mencari pengalaman orang dewasa yang sudah bertahun-tahun makan garamnya kehidupan.
Ada pelajaran menarik yang penulis dapatkan dari sebuah cerita tentang Sang Maestro Kependudukan dan KB Indonesia, Bapak Prof. Dr. Haryono Suyono.
Suatu ketika, pernah beliau ungkapkan di salahsatu pertemuan, bahwa salahsatu yang ditakuti orang tua adalah ketika sudah sepuh/pensiun tinggal di rumah lantas susah jika ingin ketemu anak cucunya.
Maka, kata beliau, saya sengaja menyimpan tabungan (yang tentu cukup banyak) hingga hari tua karena salahsatu jurus agar anak cucu mau datang (menengok orang tua/kakek) adalah saat mereka memerlukan bantuan, terutama bantuan keuangan/finansial.
Jurus tersebut menurut beliau ternyata ampuh. Setiap datang, ternyata benar, pasti ada saja permintaan dari anak-cucunya. Kalaupun anaknya (yang sudah sukses) tidak meminta langsung, minimal cucunya minta uang jajan sama kakek/neneknya.
"Nah, jika kami tidak memiliki tabungan di masa tua, bagaimana bisa memberi anak cucu yang datang bersilaturrahmi?" Kata beliau meyakinkan.
Ada banyak pelajaran dari pernyataan Prof. Haryono di atas; Pertama, Terbukti benar pepatah yang mengatakan "kasih sayang orang tua kepada anak sepanjang jalan, sedangkan kasih sayang anak sama orang tua sepanjang penggalan".
Ketika orang tua berpisah dengan anaknya (karena bekerja/kuliah di tempat jauh atau karena sudah berkeluarga dan punya rumah sendiri), biasanya yang merasakan "rindu berat" umumnya orang tuanya.
Sementara sang anak, apalagi yang super sibuk, hanya sedikit saja merasakan rindu sama orang tuanya. Paling-paling terlintas wajah orang tuanya saat kondisi sudah loyo dan ngantuk menjelang tidur. Sehingga dapat dimaklumi, dalam kondisi seperti itu umumnya orang tua lebih sering menelpon dan menanyakan kabar anaknya.
Terlebih lagi seorang ibu/emak, Kekhawatiran dan kecemasan seorang ibu hampir dirasakannya setiap saat ketika anaknya jauh darinya. Sebenarnya perasaan seorang ayah pun sama, hanya bedanya ayah lebih pandai memendam perasaan daripada ibu. Ayah lebih sedikit ngomong atau nelpon bukan berarti tidak cemas dan khawatir, tapi karena performent laki-laki memang umumnya seperti itu.