Lihat ke Halaman Asli

Syarif Dhanurendra

www.caksyarif.my.id

Dua Menteri Baru Tidak Sesuai Latar Belakang, Bagaimana Bisa?

Diperbarui: 17 Juni 2022   21:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Dua Menteri Baru Tak Sesuai Latar Belakang Pengalaman. Presiden Joko Widodo ataupun Jokowi melaksanakan perombakan ataupun reshuffle kabinet. Terdapat 2 menteri baru yang dilantik hari ini di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu( 15/ 6/ 2022).

Pertama adalah Ketua Umum Partai Amanat Nasional( PAN) Zulkifli Hasan mengambil alih atau menggantikan Muhammad Lutfi selaku Menteri Perdagangan.

Kemudian, mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia(TNI) Marsekal Hadi Tjahjanto saat ini berprofesi Menteri Agraria serta Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional( ATR/ BPN), mengambil alih atau menggantikan Sofyan Djalil.

Mengenai resfhuffle kabinet ini, dilansir dari suarajakarta.id (Rabu 15/ 6/ 2022) Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno berkata, pergantian menteri itu ialah langkah yang pas buat membetulkan kinerja serta permasalahan yang ada.

Namun, kata Adi, 2 menteri baru itu tidak sesuai dengan latar belakang serta pengalamannya tiap-tiap pada karier lebih dahulu.

Kata Adi, jika memandang dari latar belakang mereka kurang sesuai, maksudnya latar belakang ini pengalaman terjang politiknya. Jika di perhutanan Pak Zulhas (sapaan Zulkifli Hasan) ahlinya. Jika di bidang pertahanan Pak Hadi ahlinya, setelah itu dijadikan Menteri ATR/ BPN kan jadi persoalan banyak orang.

Walaupun begitu, Adi memperhitungkan, ketidakcocokan 2 menteri baru Jokowi dengan latar belakangnya itu malah jadi karakteristik khas Jokowi dalam kabinetnya.

Contohnya, lanjut Adi, semacam Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makariem dengan latar belakang ekonomi namun saat ini wajib menaungi universitas top serta para prof dan guru besar top di Indonesia.

Kata Adi, itulah gaya Jokowi. Jadi bukan sesuai latar belakang ataupun enggak, yang berarti ingin melaksanakan kerja- kerja serta manuver politik. Dengan menempatkan orang yang dinilai latar belakangnya berbeda malah dapat melaksanakan manuver politik yang dapat diharapkan.

Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu menyebut, walaupun Zulkifli Hasan tidak mempunyai latar belakang perdagangan, tetapi letaknya selaku ketua partai 2 periode dapat diterjemahkan dalam konteks koalisi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline