Lihat ke Halaman Asli

Syarif Dhanurendra

www.caksyarif.my.id

Pondasi PC IPNU Nganjuk Menyongsong Satu Abad IPNU Tahun 2054

Diperbarui: 31 Januari 2021   01:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Direktur LP2 PC IPNU Nganjuk, Syarif Dhanurendra | Dokpri

PC IPNU Kabupaten Nganjuk sudah menampakkan kesuksesannya dalam mengembangkan organisasi. Lakmud Koalisi pada tahun 2018 yang lalu sudah melahirkan ratusan kader yang tersebar di berbagai PAC se-Kabupaten Nganjuk. Kini mereka sudah menjadi kader-kader militan di PAC masing-masing.

Selain Lakmud Koalisi, berbagai PAC juga mengadakan Lakmud di masing-masing daerahnya. Bahkan juga ada kaderisasi non-formal Diklat Pelatih (Dikpel) dan kaderisasi lembaga CBP-KPP, yakni: Diklatama dan B-TOT.

Jika Indonesia sedang bergerak menyongsong satu abad pada tahun 2045, maka IPNU Kabupaten akan ikut andil di dalamnya. Selain itu, di internal IPNU sendiri, PC IPNU Kabupaten Nganjuk juga tengah mempersiapkan capain-capaian dalam menyongsong 100 tahun IPNU pada 2054 yang akan datang.

33 tahun yang akan datang, IPNU akan semakin tumbuh subur di bumi pertiwi. IPNU Kabupaten Nganjuk juga akan semakin canggih dalam beradaptasi dengan perkembangan zaman. Jika anak muda di era ini sangat senang dengan internet, maka kami suguhkan internet. Jika 30 tahun lagi anak muda lebih suka dengan alat-alat canggih, maka orientasi gerakan sosial keagamaan juga akan mengimbanginya.

Semakin canggih peradaban manusia, semakin meningkat pula potensi SDM IPNU. Sebab perkembangan IPNU selalu berbanding lurus dengan tumbuhnya peradaban manusia. IPNU adalah golongan muda yang cerdas dan suka berkarya. IPNU menolak konservatisme dan fundamentalisme dalam hal teknologi informasi dan komunikasi. Dan PC IPNU Kabupaten Nganjuk juga bagian dari hal tersebut.

Kader-kader militan IPNU Nganjuk pada 30 tahun yang akan datang akan semakin tersebar di berbagai aspek kehodupan berbangsa dan bernegara. Mulai dari bertani hingga industri. Dari guru PAUD hingga Perguruan Tinggi. Dari Ketua RT hingga seorang Bupati, Gubernur, dan Menteri. Bahkan kader IPNU siap menjadi pemimpin negeri jika rakyat Indonesia mengamini.

Kyai Ali Musyafa (kiri) dan Syarif Dhanurendra (kanan) | Dokpri

Namun, kita sebagai kader IPNU juga harus sadar nahwa semakin tinggi pohon berdiri, maka semakin kencang pula angin menerjang. Konflik di internal IPNU masih belum seberapa. Suksesi di kampus umum juga IPNU tak pernah ambil bagian. Benturan-benturan kader IPNU masih bisa dipertanyakan.

Semakin jarang kader IPNU menerima benturan dari kelompok lain, maka semakin kecil pula pengalaman dan ketangkasannya dalam mengelola masalah organisasi, apa lagi jika dibawa ke ranah birokrasi pemerintahan dan politik. Namun, kader IPNU pasti bisa menempatkan dirinya sesuai dengan kapasitas masing-masing, Sebab kader IPNU tidak pernah diajarkan untuk kedunyan, apa lagi gila jabatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline