Politik adalah candu. Semakin sering seseorang bermain politik, maka semakin candulah dia. Apa lagi politik yang dilakukan adalah berkaitan dengan kekuasaan yang sifatnya berskala nasional. Sensasi untuk terus terjun di dunia politik yang membuat dia lemas, jika sebulan ia tak makan sedikitpun lauk politik.
Politikus setiap hari makan politik. Silahkan cek saja meja makannya. Meja makannya terbuat dari kayu politik, kursinya berwarna politik, nasinya dimasak dengan politik, lauknya disajikan dengan sangat politis. Bahkan cara mereka hidup di dalam kamar pribadi pun juga tak luput dari suasana politis.
Seorang calon kepala desa akan sering begadang sejak H-30 hari pemilihan. Dan saat H-7 hari, dapat dipastikan mereka tidak akan pernah bisa tidur dibawah jam 10 malam. Hal tersebut akan membawa mereka ke dalam suasana politik yang menjalar keseluruh aliran darah mereka. Suasana tersebut akan selalu ia ingat, dan akan ingin mereka rasakan lagi di hari kelak. Hal serupa dengan para Caleg, atau pun Capres. Kecuali mereka menggunakan obat tidur untuk memaksa tubuhnya beristirahat.
Jangankan capres, seorang calon Ketua BEM saja demikian repotnya saat mendekati hari pemilihan. Namun, akan lebih parah lagi bagi mereka yang tergabung di dalam tim pemenangan. Seluruh aktifitasnya akan diorintasikan untuk memenangkan calon yang ia dukung.
Itulah mengapa aku agak menjauh dari transaksi politik. Semakin jauh aku terjun ke dunia politik, maka akan semakin sulit pula untuk kembali membersihkan bajuku yang kotor akan politik.[]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H