Lihat ke Halaman Asli

Syarif Dhanurendra

www.caksyarif.my.id

RTK LVI LIGA yang Penuh Misteri

Diperbarui: 8 September 2018   14:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Rayon Al Biruni FIS UM

Jum'at (31/08) pukul 21.00 WIB, Rapat Tahunan Komisariat LVI PMII Sunan Kalijaga (RTK LVI LIGA) Cabang Kota Malang dibuka oleh PC PMII Kota Malang. Seluruh pengurus Rayon se-LIGA (Komisariat Sunan Kalijaga - Universitas Negeri Malang) mengirimkan kader-kadernya untuk mengikuti forum tertinggi di komisariat tersebut. Antusiasme warga rayon sangat membanggakan. Semua hadir dengan wajah penuh semangat untuk mengevaluasi dan memperbaiki LIGA ke depannya.

Sebelum ku lanjutkan panjang lebar, tulisan ini hanyalah catatan dari diriku yang hanya satu ini. Aku tidak lain adalah yang bersemayam dalam wadag yang bernama Syarifuddin ini. 

Aku tidak pernah merasakan siapa pun selain diriku. Tidak satu pun! Maka jika banyak hal yang seharusnya tercantum dalam tulisan ini, tapi malah tidak tercantum, itu adalah hal. Yang sangat wajar.

RTK LVI LIGA berlangsung dengan alot. LPJ pengurus komisariat dibacakan dan dievaluasi mulai hari Sabtu (1/9) pukul 11.00 WIB hingga Senin (3/9) sekitar pukul 23.00 WIB.  Jika dikonversikan dalam jam, mencapai (kurang-lebih) 30 jam non stop. Alot di semua bidang dan di BSO KOPRI. Semuanya adalah untuk pembelajaran, bukan untuk pembantaian. Untuk memperbaiki komisariat, bukan untuk melemahkannya.

Namun, komisariat ke depan ada di tangan para pengurus yang baru. Para kader LIGA angkatan 2015. Ketua Terpilih sangat mempengaruhi semangat para pengurus ke depan. Bahkan hingga menimbulkan efek domino di semua rayon untuk mengikuti setiap proker komisariat.

Di detik-detik terakhir, calon ketua komisariat mengerucut di 3 nama: Abror, Faisal, dan Rifki. Dan entah mengapa dan bagaimana, Abror-lah yang berhasil memperoleh suara terbanyak.

Tentu ada sesuatu di balik terpilihnya Abror dan kalahnya Faisal. Sebab, jika dinilai dari segi apa pun, Faisal-lah yang unggul. Namun, "sesuatu" itu pasti tidak akan pernah dipublikasikan, sebwlum waktunya tiba. 

Seperti halnya arsip dari Badan Intelijen Negara (BIN), yang tidak akan membongkar arsipnya sebelum 25 tahun peristiwa itu terjadi. Bahkan,, setelah 25 tahun pun tidak ada haminan bahwa BIN benar-benar akan mempublikasikan.

Jadi, bisa saja dibalik kalahnya Faisal tidak akan pernah ada yang mempublikasikan selamanya. Mungkin hal tersebut akan segaja dibiarkan agar RTK LVI LIGA nampak penuh misteri. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline