MALANG. Makan. Apa sih pentingnya makan? Kenapa makan, makan, dan makan melulu yang ada di pikiran? Manusia.!
Okelah.. Semoga aku bisa melihat sesuatu dibalik makan bersama teman-teman tadi.
Beberapa menit yang lalu kami makan sate dan gule kambing. Juga ada sedikit campuran daging sapi sih. Semua kita bakar dan kita olah sendiri sejak setelah maghrib tadi.
Ada beberapa poin yang menjadi makan bersama tadi menjadi beda dari sebelumnya. Pertama, kita makan dengan mahasiswa baru. Yaps.. Ada 10 mahasiswa baru yang ikut makan bersama tadi. Empat diantaranya adalah perempuan. Tujuh anak adalah maba FIS UM, dan lainnya ada yang maba FIP UM, UNISMA, dan Polinema.
Suasana makan bersama terasa sangan cair dan nyaman. Sebab, sebelum makan, kami lakukan Yasinan dan Tahlilan. Lantas ngobrol banyak hal sambil nunggu semuanya matang.
Kenalan. Momen umum setiap kami bertemu dengan mahasiswa baru. Tapi ada yang beda dalam hal ini, sebab maba yang ada tidak semuanya laki-laki. Ah, jadi nampak kampungan kan.! Haha.
Njirr.. Bukan hal itu lah. Dari kenalan tadi aku semakin sadar bahwa aku sudah punya dua adik angkatan. Aku sudah masuk semester lima. Dua tahun lebih aku kuliah di UM. Sudah paruh kedua berjalan.
Lantas apa saja yang telah kucapai selama dua tahun terakhir ini? Berapa prestasi yang sudah kuperoleh? Apakah tujuan utamaku kuliah di UM sudah tercapai? Sampai di manakah perjuanganku terhadap kebenaran dan keadilan? []
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H