Memang belum dilantik sih, tapi kepengurusanku sudah dimulai sejak aku ditetapkan sebagai Ketua Terpilih dalam RTAR IX bulan Mei lalu (8-13/05). Kini komando ada padaku. Walau pun PMII bukan organisasi militer, tapi teman-temanku mudah dikomando. Kesatuan mereka cukup kuat, sebab komitmen "setia terhadap pimpinan organisasi" sudah ditancapkan sejak ikut Mapaba (Masa Penerimaan Anggota Baru), sebuah jenjang kaderisasi pertama sekaligus puntu awal untuk masuk PMII secara resmi.
Dua hari terakhir ini aku mengajak teman-teman pengurus untul menyambut Senior-Senior yang Wisuda. Tidak banyak yang hadir, sebab UM masih libur. Hanya yang jadi Pengurus BEM saja yang ada, dan beberapa yang mondok.
dokpri
Pada hari Sabtu ada 3 Senior uang diwisuda, yaitu Mbak Alif, Mas Rifki, dan Mas Muklas. Sedangkan pada hari ini (Minggu) ada Mas Najib, Mas Roni, Mas Atam, Mbak Ratna, dan Mbak Jannah. Mereka semua adalah keluargaku di Malang. Di kota di mana aku menimba ilmu sebagai mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM).Kegiatan sambut Wisuda sudah ada sejak dulu. Kami berkumpul sekitar pukul 11.30 WIB di lokasi dekat Graha Cakrawala (Graca), tempat upacara Wisuda berlangsung. Setiap wisudawan hanya diperbolehkan mengajak dua orang masuk ke ruangan. Pada umumnya, orangtua lah yang mereka ajak. Setelah mereka keluar dari Graca, mereka masih bersenang-senang dengan sanak famili yang hadir menyambutnya di luar Graca. Foto keluarga adalah menu wajib setelah itu.
Senior Biruni tak hanya ditemui keluarga, mereka harus membagi waktu untuk bertemu dengan kami, para keluarga PMII Al Biruni, tempat mereka berproses selama kuliah di FIS UM. Teman-teman Biruni punya banyak cara untuk mengucapkan selamat. Ada yang hanya berjabat tangan, dan mengucapkan selamat. Namun banyak juga yang memberikan bunga atau oleh-oleh yang akuntak tahu istilahnya.
dokpri
Kadang aku melihat kegelisahan dari wajah seniorku yang baru Wisuda. Bukan masalah kerjaan atau nikah yang mereka pikirkan, tapi tentang keluarganya yang beberapa menit harus menunggu mereka menghabiskan waktu bersama kami.Kami tak kalah heboh. Foto-foto bersama kami lakukan. Itu adalah salah satu bentuk rasa bangga kami kepada mereka. Mereka yang selama ini kuliah tidak hanya sekedar duduk di kelas, namun juga berkontribusi mengisi era reformasi dengan aktif di PMII.
dokpri
Aktifis PMII memiliki banyak tipe. Ada yang bisa membagi waktu antara akademia dengan organisasi, sehingga lulus tepat waktu (8 semester). Ada yang cenderung fokus di akademis, sehingga lulus 7 semester. Namun, ada pula yang sulit fokus di akademis, sehingga kuliah pun sampai 14 semester. Setiap mahasiswa pasti punya alasan masing-masing untuk menentukan kapan dia harus menyelesaikan skripsinya. Dan aku yakin, apa pun keputusan mereka, itulah yang terbaik yang bisa mereka kerjakan.Hidup Mahasiswa.!!
Salam Pergerakan.!!!
