Lihat ke Halaman Asli

Syarif Dhanurendra

www.caksyarif.my.id

Panggung Kampanye Gratis dan Strategis bagi Ahok

Diperbarui: 14 Desember 2016   07:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Gubernur non-aktif, Ir. Basuki Cahaya Purnama alias Ahok, kemarin melaksanakan sidang perdana dakwaan penistaan agama. Dalam sidang tersebut Ahok membaca sendiri nota keberatan pribadinya. Saat ia membaca nota tersebut, Ahok membaca sambil menangis karena dianggap atau dituduh menistakan agama Islam, yang artinya (menurut Ahok) sama saja ia menistakan orangtua dan saudara angkatnya sendiri yang sangat ia sayangi dan mereka menyayanginya.

Media tahu persis bahwa Ahok memiliki orangtua angkat yang beragama Islam. Orang tua yang pernah merawat dan membesarkan Ahok. 

Selain hal itu, dalam sidang tersebut Ahok juga membahas tentang hubungannya dengan Presiden RI ke-4, Gus Dur. Hubungan Ahok dengan Gus Dur sangat baik, artinya tidak mungkin Ahok berani dengan sengaja menistakan Agama Islam.

Waktu itu, saat kampanye di pulau seribu, Ahok menyinggung surat Al Maidah 51 dimaksudkan atau ditujukan untuk oknum politik yang tidak fair dalam kampan, tidak berani bermain secara sportif, bukan dimaksudkan untuk menista agama Al Qur'an atau bahkan agama Islam.

Dalam sidang tersebut, pernyataan-pernyataan dan bahasa tubuh Ahok terlihat sangat sempurna. Walau pun sekarang ia repot bersidang namun sesungguhnya setiap proses sidang juga sekaligus menjadi panggung kampanye gratis dan strategis, karena menjadi sorotan media nasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline