Lihat ke Halaman Asli

Rumah

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku melangkah sendirian d atas jalan melintasi padang sementara matahari yg terbenam bagai orang kikir tengah menyembunyikan emasnya yg t'akhir.

Siang semakin tenggelam dalam kegelapan, meninggalkan tanah yang terdiam sendirian.

Seketika suara keras seorang anak menggema di langit. ditelusurinya gulita malam,meninggalkan jejak kidungnya melintasi senja.

Kuhentikan langkah sejenak dalam perjalanan sendiriku di bawah cahaza bintang, dan menyaksikan bumi yang semakin gelap menyebar dan memelukku dengan jutaan rumah bersama ayunan dan tempat tidur, kalbu para ibu dan lampu2 malam, dan jiwa2 muda bercengkrama dalam kegembiraan, sama sekali tidak mengerti betapa mahalnya kegembisaan bagi dunia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline