Lihat ke Halaman Asli

Menghargai dan Mensyukuri Nikmat Bumi dan Alamnya

Diperbarui: 25 Juni 2015   00:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Banyak yang mengatakan banyaknya bencana yang menimpa kita belakangan ini adalah sebagai umpan balik (feed back) dari perilaku kita pada alam selama ini. Itu sebagai tanda bahwa kita selama ini bertindak tidak menghargai apa yang telah di sediakan di berikan alam pada kita. Betapa laknat dan tak berperasaannya kita yang selama ini sudah di sediakan tempat dan di berikan makan untuk hidup ini oleh alam, lalu dengan tanpa tedeng aling-aling kita mencaplok habis segala isi kekayaan bumi dan alam ini untuk kesenangan kehidupan individu kita.

Bila dipikir-pikir, memang sudah terlalu keterlaluan kerusakan pada alam yang timbul akibat keserakahan kita, kaum manusia ini. Padahal kita manusia ini hanya numpang tinggal di bumi ini, dan sudah di beri pula kehormatan oleh Allah SWT untuk menjadi khalifah di bumi ini, namun kita bukannya mensyukuri, malahan mengingkari itu semua dengan memakai semua yang ada di bumi ini tanpa basa-basi dan menenggang makhluk hidup lain yang juga numpang hidup di bumi.

Wajarlah kalau saat ini alam sudah marah pada kita yang tak pernah menghargai ataupun mensyukuri keberadaannya.

Padahal, dalam hidup kita perlu beradaptasi, nah seringkali kita melupakan adaptasi dengan alam, padahal kita ini menumpang hidup di alam. Sebagai makhluk yang 'menumpang', seharusnya kita sadar diri dan tak neko-neko dengan alam ini. Kita harus pandai-pandai menjaga alam agar alam mau bersahabat dengan kita.Bukannya kita sebagai makhluk yang di lengkapi akal pikiran lantas bisa seenaknya menguasai alam ini.

Sebagai tanda terimakasih pada alam yang sudah menyediakan tempat hidup pada kita, dan juga menyediakan kita makanan dan fasilitas kehidupan lainnya, sudah sewajarnya dan sepantasnya kita menjaga kelestarian alam dan bumi ini bukan. Kalau kita hanya tahu menghabiskan segala sesuatu yang di berikan alam tanpa menjaga alam itu, maka kita termasuk orang-orang yang tak tahu di untung.

Satu pelajaran penting yang sangat menarik saya dapatkan dari alam adalah bahwa alam itu tak pernah menghasilkan dan membuang sesuatu pun yang merugikan pada kita, manusia. Perputaran atau siklus di alam, semua siklus itu masing-masing punya manfaat. Bahkan kotoran atau bangkai dari perputaran rantai makanan di alam itu pun masih bisa menjadi zat hara yang kemudian berguna bagi pertumbuhan tumbuhan. Singkatnya, semua yang di alam ini tak ada yang merugikan bagi kita.

Lantas, mengapa kita yang hanya memakai alam ini selalu bertindak merugikan alam? inilah renungan yang harus kita pikirkan bersama. Kita semua menumpang hidup di bumi dan alamnya, jika kita tak pandai mensyukuri pemberian alam pada kita, siap-siaplah kita untuk di 'eliminasi' oleh alam dari bumi ini.

Di Minangkabau, ada pepatah yang mengatakan 'alam takambang jadi guru' artinya adalah, semua kejadian yang ada di alam ini semuanya memberi pelajaran dan manfaat pada manusia. Agar bisa hidup tenang di bumi dan alamnya, manusia harus bisa menyesuaikan diri dengan alam bumi ini.

Sudah terlalu banyak kerusakan bumi karena ulah kita, sebelum bumi habis sabarnya dan menghancurkan kehidupan kita, tak ada salahnya untuk kita mulai bersahabat dengan saling mengerti dan memahami antara kita dan alam ini bukan?

Generasi muda juga harus menyadari hal ini, mari menjadi GREEN GENERATION! Generasi Hijau yang Bersahabat bagi Bumi dan Alam!

Hargai alam agar alam pun menghargai kita!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline