Lihat ke Halaman Asli

Sabarlah Sahabatku

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sahabat-ku Bersabarlah.
Saya punya teman cewek katakanlah dia adik angkat saya ketika aktif di organisasi ekstra kampus, namanya Mirawati, dia sangat aktif di organisasi dari mulai saya kenal semester satu sampai dia sarjana dia masih aktif setidaknya sampai akhir kepengurusan saya di organisasi. Kami merintis karir di organiasi sama-sama daria bawah, ketika saya menjadi ketua umum saya ajak untuk membantu saya dalam kepengurusan organisasi tersebut.  ini bukan soal asmara saya sama si dia dan tidak ada hubungannya sama sekali dengan asmara. Tapi saya ingin menceritakan soal keteguhan hatinya dalam menjaga prinsip adat isti-adat kampungnya, Kemudian soal kesabaranya dalam menjalankan amanah organisasi dan semangatnya dalam mengejar mimpi.
Soal keteguhan prinsipnya, dia tidak mau dan tidak pernah mau naik motor dengan cowok selain dari keluarganya sendiri, nah kebetulan dalam kepengurusan saya itu ada sepupunya juga dan tentu adik tingkat saya juga yang kalau boleh di bilang kami sangat akrab. Si Mirawati jika ada acara atau pergi-pergi acara organisasi dia hanya mau pergi sama sepupunya, ini yang membuat saya kagum dengan prinsipnya. Jika tidak ada sepupunya dia memilih tidak pergi atau minimal dia akan pergi dengan bawak motor sendiri atau nebeng temen cewek yang lain.
Selanjutnya tentang kesabarannya dalam menjalankan amanah organisasi  dia benar-benar bisa di andalkan dalam administrasi, di saat sekretaris umum saya mundur, sampai akhir kepengurusan Mira lah yang menggantikan sekretaris umum tanpa ada  resafel padahal mira juga punya tanggung jawab di bidang nya di organisasi tersebut.
Mira punya semangat luar biasa untuk melanjutkan pendidikanya ke jenjang S2 (Pasca Sarjana) walaupun dengan ekonomi orang tuanya hampir pas-pasan, Mira perna cerita ke saya bahwa dia ingin s2 tapi orang tuannya tidak mampu untuk membiayai lagi maklum saja adik-adiknya masih ada yang kecil dan sekolah.
Ketika pendaptaran s2 di UNJA  sedang di buka dia bilang mau daftar  tapi gak ada uangnya. aku tanya kapan terakhir pendaftaran dia bilang dua hari lagi kak, ya sudah besok daftar ya, begitulah kataku pada Mira. Tapi duitnya giman kak. berapa uang pendaftarannya dek, 400 ribu kak katanya. Ya udah besok klo mau daftar kasih tau kakak aja. Pas mau daftar dia langsung nelpon berkali-kali belum saya angkat maklum lagi tidur. hehe.. Aktivis sering bangun siang Boss. hehe
Ketika saya kebangun saya suruh jemput duitnya di sekretariat organisasi dan saya langsung kasih uang pendaftarannya , begitu uangnya sampai ke Mira dia langsung ucapkan salam lalu pergi untuk daftar s2 tersebut.
Satu minggu kemudian hasil testnya keluar dan dia lulus, dia lulus di jurusan MTK karena itu memang pilihanya katanya supaya linear dengan s1 nya. ketika hasil testnya keluar dia cerita ke saya gimana ya kak mau nyari duit lagi  untuk s2 ni. Saya tanya berapa uang awalnya dek, sekitar 8 jutaan kak jawabnya serius, waw…sambil bercanda aku bertanya dimana kita cari uang segitu dek ya, nah kakak kan mau bantu. hehe… kakak lagi ni. Iya siapa lagi katanya. Saya tanya adek punya uang berapa sekarang dia jawab 2 Jutaan kak. kapan terakhir pembayarannya bulan depan kak jawabnya polos, aku hanya bilang nanti klo kakak ada rizki kakak bantu ya. Beberapa minggu kemudian saya ada rikzi, saya panggil Mira dan saya kasih uang 1 Juta untuk tambahan, saya bilang hanya itu yang bisa kakak bantu dek. Iya terimaksih kak katanya.
Namun sampai hari terakhir dia belum bisa membayar uang awal kuliahnya, kami pun memasuki akhir periode kepengurusan di organisasi yang tentu kami harus mempersiapkan untuk pemilihan ketua yang baru, akhirnya lupa mencari uang untuk Mira kuliah s2.
Ketika kepengurusan kami berakhir dan saya juga sudah selasai kuliah tentunya punya niatan untuk s2 alhamdulillah saya di bantu oleh senior dan kawan-kawan dari Batanghari untuk melanjutkan s2 di Jakarta. Saya masih komukasi sama si Mira dan dia sepertinya masih semangat untuk s2. Aku bilang sama Mira “Adek doakan kakak ya semoga kakak banyak rizki disini, InsyaAllah klo kakak ada rizki kakak bantu adek untuk s2”.  Iya kak smoga kakak mudah rizki sekarang adek juga lagi nabung untuk lanjut s2 ni kak sambil ngerjain skripsi orang katanya, saya terharu mendengar semangatnya si Mira ini, ekonomi yang pas-pasan tapi dia punya semangat untuk melanjutkan pendidikannya.
Sabaralah sahabat, tuhan pasti mendengar do’a  orang-orang susah seperti kita. Tuhan pasti memberikan rizki kepada kita yang benar-benar ingin menuntut ilmu, jika menuntut ilmu tidak di wajibkan mana mungkin ada perintah “Iqrah” di dalam kitab sucinya dan rasulullah tidak akan mengeluarkan hadist yang mengatakan “tuntutlah ilmu sampai kenegeri China” hadist lainnya.
Banyak teman saya yang punya finansial lebih dari cukup bahkan terbilang kaya tapi tidak punya semangat untuk melanjutkan pendidikannya, boro-boro mau s2 untuk menyelesaikan s1 saja ada yang tidak sanggup bahkan ada yang drop.
Itulah pemirsah sekilas cerita dengan sahabat baik ku si Mirawati, anaknya Kecil tapi cerdas, alim tapi muda bergaul. Jika ada yang ingin membantunya silahkan hubungi beliau. Hehehe jangan ke saya.
Sekian dan terimakasih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline