Lihat ke Halaman Asli

Bermusik Melalui Pengalaman??? Harus Dicoba…^_^

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

“Belajar musik tidak hanya mengandalkan otak, tetapi rasa.Dua hal tesebut sangat berperan dalam bermusik”.Kata-kata tersebut sering diucapkan oleh dosen saya dan selalu terngiang di telinga saya ketika membahas pembelajaran musik.Pembelajaran musik pada intinya adalah kegiatan aktif dalam pengalaman musik.Pembahasan unsur-unsur musik disampaikan bersamaan dengan kegiatan pengalaman musik secara alamiah melalui kegiatan mendengarkan, bernyanyi, bermain, bergerak, membaca musik, dan analisis lagu model untuk pemahaman kajian teoritis.

Pembelajaran yang mudah dan menyenangkan dalam musik pada anak SD disajikan dengan menggunakan lagu model.Lagu yang dapat digunakan sebagai lagu model adalah lagu yang sudah dikenal anak, ataupun lagu baru yang mengandung unsur-unsur musik danmudah dipelajari.Lagu model yang digunakan hendaknya lagu yang mendidik anak dan disesuaikan dengan tingkat perkembangan dan kecakapan anak. Syarat-syarat menentukan lagu model :

1.Disukai anak

2.Disukai guru

3.Mengandung kajian yang dipelajari

4.Sesuai tingkat perkembangan dan kecakapan anak.

Pembelajaran musik dengan lagu model dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1.Menentukan lagu model.

2.Menyanyikan lagu model.

3.Mengkaji unsur musik lagu model.

4.Kajian ulang lagu model.

5.Nyanyikan ulang lagu model.

Pada pembelajaran musik yang menggunakan lagu bukan model sangat disarankan dimulai dengan syair lagu bukan notasi lagu.Hal ini didasarkan dengan pertimbangan bahwa kemampuan anak tentang not masih belum mantap, juga agar anak memperoleh bayangan nada yang benar, sehingga ketika anak sampai pada not akan dapat membidik not dengan tinggi nada yang tepat.

Adapun langkah-langkah menyanyikan lagu baru bukan model dapat dilakukan dengan urutan sebagai berikut :

1.Contoh guru menyanyikan lagu baru secara keseluruhan (Akan lebih bagus jika guru dapat mengiringinya).

2.Guru mengulang dan menerangkan makna lagu secara umum, pengucapan yang benar setiap kata pada frase atau kalimat, sehingga berarti.

3.Murid menyimak, membaca teks, dan mencoba secara klasikal.

4.Guru bernyanyi dan murid mengikuti dengan suara lemah.

5.Murid menyanyi dengan suara menguat dan suara guru semakin lemah.

6.Guru membetulkan kesalahan, mengulang bagian yang salah atau sulit berkali-kali.

7.Menyanyikan secara klasikal, guru mengikuti pada bagian tertentu.

8.Menyanyikan secara klasikal, kelompok, berpasangan, baru kemudian secara individual.

Apabila guru masih mengalami kesulitan dengan menggunakan langkah-langkah tersebut, guru dapat menggunakan tape recorder ataupun VCD Player yang diputar secara berulang-ulang.Jika penguasaan lagu sudah baik, gerak irama, rasa nada, maka langkah selanjutnya adalah menyanyikan melodi lagu tersebut.Apabila syair lagu dengan tinggi rendah nada dan gerak irama telah dinyanyikan dengan baik, maka membaca notasi melodi akan lebih mudah sebab bidikan nada dan gerak iramanya telah terbentuk.

“Semoga Bermanfaat”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline