Lihat ke Halaman Asli

Rujak Belut

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

BELUT atau bahasa  latinya  Monopterus albus,Belut merupakan ikan darat dari keluarga Synbranchidae dan tergolong ordo Synbranchiodae, yaitu ikan yang tidak mempunyai sirip atau anggota lain untuk bergerak. Belut merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan bentuk tubuh bulat memanjang yang hanya memiliki sirip punggung dan tubuhnya licin. Belut suka memakan anak-anak ikan yang masih kecil. Biasanya hidup di sawah-sawah, di rawa-rawa/lumpur dan di kali-kali kecil. Di Indonesia sejak tahun 1979, belut mulai dikenal dan digemari, hingga saat ini belut banyak dibudidayakan dan menjadi salah satu komoditas ekspor. Berbagai cara mengolah belut agar bisa menjadi makanan yang lezat dan nikmat,diantaranya,bisa dimasak,digoreng,dibakar,dibuat abon,atau bisa juga di pecak/di bikin rujak belut.Rujak belut Tidak hanya sedap, tapi juga dapat sebagai obat ’kuat’, penyakit kulit, dan darah rendah,” ujar Kaspuri di hadapan sekitar 200 pegawai di lingkungan Pemkab Brebes. ’’Selain itu, menyantap rujak belut juga menjadi bagian dari upaya pelestarian kuliner khas Brebes," lanjut dia.

Olahan menu rujak belut khas Brebes, menurut dia, memang lain dari pada yang lain. Belut yang masih hidup dicuci sampai bersih. Setelah itu dicampur dengan bumbu bawang putih, bawang merah, jahe, lengkuas (laos), kemiri, dan tumbar.

Belut yang hidup kemudian dimasukkan ke suatu tempat, serta dicampur dengan racikan bumbu-bumbu tadi dan ditutup rapat. Selanjutnya, belut gorengan itu lantas dipotong-potong 10-15 cm. Sebelum disajikan, dibuatkan dahulu bumbu rujak.

’’Bumbunya antara lain kacang, gula merah (gula Jawa, Red), mrica, tomat, jahe, garam, dan bawang merah. Khusus untuk bawang merah dan tomat, tidak digerus (dihaluskan, Red), tapi dipotong-potong sebagai penyedap. Bumbu rujak yang sudah jadi kemudian diulek dengan potongan belut. Nah, jadilah menu istimewa rujak belut," bebernya.

Bagi beberapa konsumen, meski tanpa dicampur bumbu rujak, belut goreng ini tetap sedap dimakan. Sementara, menurut Kabag Humas dan Protokol Setda Brebes Atmo Tan Sidik, daging belut memang beberapa kali dikaji secara ilmiah terkait khasiatnya.

Setelah mengkonfirmasi Kepala RSUD Kabupaten Brebes dr Miftahussurur, lanjut Atmo, jika dilihat dari komposisi gizinya maka belut mempunyai nilai energi yang cukup tinggi, yaitu 303 kkal per 100 gram daging. Nilai energi belut jauh lebih tinggi dibandingkan telur 162 kkal/ 100 gram tanpa kulit, dan daging sapi 207 kkal per 100 gram.

Nilai protein pada belut 18,4 gram/ 100 gram daging, setara dengan protein daging sapi 18,8 gram/ 100 gram. Tetapi lebih tinggi dari protein telur 12,8 gram/ 100 gram. Seperti jenis ikan lainnya, nilai cerna protein pada belut juga sangat tinggi sehingga sangat cocok untuk sumber protein bagi semua kelompok usia, dari bayi hingga usia lanjut. ’’Sehingga memungkinkan apabila banyak masyarakat percaya bahwa rujak belut dapat meningkatkan gairah dan menjadi obat ’kuat’.                                                                                                                                                   Sumber  :Radar Tegal & berbagai sumber




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline