Lihat ke Halaman Asli

Tetaplah Kau

Diperbarui: 17 Juni 2015   14:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Gerimis menyertai langkah pulangku

Tetesan butiran mutiara dari awan putih mengenai sudut keningku

Membawa luka yang telah kubungkus rapat

Menerobos keangkuhan kabut pekat

Wajah itu menyeringai alam pikirku

Dari jauh kudengar doa-doa syahdu

Terlahang waktu dan kesunyian

Namun keyakinan membumbungkan angan

Aku dan kamu itu nyata

Walau hanya dalam doa

Dan sejenak mengukir sajak tanpa nama

Tetaplah kau disana menungguku di surga




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline