Sebagai orang yang bukan maniak sepak bola, nyaris saya nggak pernah masuk stadion kebanggaan warga Sleman ini, walau jarak dari rumah bisa ditempuh kurang dari sepuluh menit menggunakan sepeda motor. Stadion Maguwoharjo atau lebih kerennya Maguwoharjo International Stadiumterletak di desa Maguwoharjo, kecamatan Depok, kabupaten Sleman.
Jadi base camppengungsi erupsi Merapi
Kali pertama masuk stadion yang dibangun tahun 2004 ini, masih saya ingat, pada bulan November tahun 2010, saat erupsi gunung Merapi yang terbesar setelah beberapa bulan sempat "batuk-batuk". Tanggal 5 November dinihari menjadi malam yang paling mencekam dalam hidup saya.
Dari jarak 25 kilometer, puncak Merapi tampak memerah. Terdengar suara jatuhnya material pasir dan kerikil lembut diatas seng atap dapur rumah. Raungan sirine ambulan, mobil SAR dan mobil tentara bersautan membawa pengungsi warga sekitar merapi. Radius masyarakat yang dievakuasi diperluas mengingat besarnya letusan.
Dari malam hingga menjelang subuh hujan abu sangat lebat. Nyaris semua wilayah kota Jogja terkena hujan abu yang cukup tebal. Puluhan ribu wajah-wajah dan badan penuh abu dibawa ke beberapa tempat penampungan pengungsi. Seperti kantor-kantor pemerintah, kampus, sekolah-sekolah hingga ke stadion Maguwoharjo. Tempat yang luas, fasilitas lengkap dan relatif aman dari erupsi Merapi menjadi pilihan yang pas sebagai base camppengungsi.
Markas PSS Sleman
Stadion Maguwoharjo juga menjadi markas tim sepak bola Super Elang Jawa, PSS Sleman. Salah satu stadion sepak bola terbaik di Indonesia ini berkapasitas 50 ribu penonton. Dibangun cukup modern dengan gaya seperti stadion di Eropa, lengkap dengan segala fasilitas berstandar internasional. Siap untuk pertandingan skala nasional atau internasional. Malam hari juga oke, karena sudah terpasang lampu yang siap menerangi lapangan.
Sore hari disekitar stadion
Kini jika tak ada pertandingan bola, sekitar stadion dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan. Dihalaman dalam, hari-hari tertentu digunakan untuk latihan balap sepeda motor. Pinggir jalan depan stadion dimanfaatkan para pedagang laki lima, dari es kelapa muda, dawet, angkringan, bakso, mie ayam dan berbagai macam makanan lainnya.
Beberapa klub motor juga memanfaatkan jalan depan stadion yang cukup lebar untuk kumpul dan kongkow memajang motor kebanggaan mereka. Lapangan terbuka seberang stadion biasanya digunakan untuk belajar mengemudi mobil, tapi saat ini sedang digunakan oleh rombongan pasar malam dan hiburan keliling.
Diutara stadion juga selalu ramai karena ada tempat wisata dan permainan air Jogja Bay. Ke selatan dan timur sedikit ada kampus swasta Universitas Sanata Dharma. Di barat stadion dibatasi oleh sungai, jika bisa melompat, ada bangunan cagar budaya di situ, yaitu candi Gebang. Ke selatan sedikit. dari candi ada tempat wisata air, Embung Tambakboyo.