Lihat ke Halaman Asli

Sekilas Tentang Perkembangan Fisik Anak Usia Dini

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sekilas Tentang Perkembangan Fisik Anak Usia Dini

Kita memang harus mengetahui bagaimana perkembangan fisik anak usia dini karena kita nantinya akan menjadi pendidik untuk anak usia dini dan ibu bagi anak-anak kita. Banyak sekali yang harus kita ketahui sebenarnya tentang perkembangan anak, bukan hanya fisik, tetapi juga kepribadian, psikososial, spiritual dan lain sebagainya.

Perkembangan fisik atau disebut juga pertumbuhan biologis (biological growth) merupakan salah satu aspek penting dari perkembangan individu. Menurut Seifert dan Hoffnung, (1994), perkembangan fisik meliputi perubahan-perubahan dalam tubuh (seperti : pertumbuhan otak, system syaraf, organ-organ inderawi, pertambahan tinggi dan berat, hormon, dll), dan perubahan-perubahan dalam cara-cara individu dalam menggunakan tubuhnya serta perubahan dalam kemampuan fisik (seperti penurunan fungsi jantung, penglihatan, dan sebagainya).

Secara garis besarnya, pertumbuhan dan perkembangan fisik peserta didik dapat dibagi atas tiga tahap, yaitu tahap setelah lahir hingga usia tiga tahun, tahap anak-anak hingga masa pubertas (10-14 tahun), dan tahap remaja/adolesen (usia 12 tahun ke atas).

Pada kenyataannya, pertumbuhan dan perkembangan anak tidak dapat dipastikan dengan batasan-batasan umur tertentu. Karena tiap anak berbeda satu sama lain tergantung pada pembawaan, bakat, lingkungan dan kemauan anak. Tetapi secara singkat dapat diketahui tanda-tanda pertumbuhan dan perkembangan anak usia 1-4 tahun pada umumnya.

Ada beberapa tahap atau periode pertumbuhan dan perkembangan anak, sebagai berikut :

Pada permulaan periode ini anak sudah bisa duduk, berdiri dan berjalan dengan bantuan. Bila sudah mencapai 4 tahun anak dapat meloncat-loncat, memanjat, merangkak dibawah meja dan kursi.

Pada usia 4 tahun anak sudah dapat berbahasa. Pada usia 2 tahun, bahasa yang digunakan anak hanya terbatas bahasa ibu, akan tetapi pada usia 3-4 tahun adalah usia dimana anak dapat meniru segala ucapan orang lain, jadi kalau kita berinteraksi dengan mereka harus lebih berhati-hati dalam berbahasa.

Pada akhir periode ini anak memperoleh pengertian banyak mengenai benda-benda menurut warna dan bentuknya, membedakan antara suara keras dan lembut, ia mengerti nama benda-benda dan menanyakan nama benda yang belum diketahuinya.

Disamping itu ada kebutuhan untuk bergaul dengan anak-anak sebaya. Pada akhir periode ini anak juga sudah mampu untuk bermain bersama dengan anak-anak sebaya dan memperhatikan aturan-aturan yang ada.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pada anak usia 1-4 tahun anak mengalami perkembangan yang sangat cepat, baik dalam bentuk biologis maupun psikologis. Sehingga pada awal usia tersebut orang tua harus benar-benar memperhatikan tiap-tiap tahap perkembangan yang dilalui. Dan memberikan pelayanan terbaik terhadap kebutuhan perkembangannya. Karena jika satu saja tahap perkembangan anak terlewatkan maka akan berpengaruh terhadap kondisi anak pada perkembangan selanjutnya. Misalnya kebutuhan bermain bagi anak, orang tua harus sadar bahwa bermain merupakan hal yang penting bagi anak. Karena dengan bermain mereka dapat mempelajari banyak hal. Dan tempat bermain lebih baik tidak hanya terbatas indoor, outdoor juga penting bagi perkembangan anak.

--- Semoga Bermanfaat ---

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline