Lihat ke Halaman Asli

Dampak Sebuah Konflik

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Meskipun konnflik sosial merupakan proses disosiatif yang mengarah pada kemungkinan terjadinya kekerasan, konflik juga merupakan suatu proses sosial yangmempunyai segi positif bagi masyarakat. Konflik dikatakan positif jika tidak bertentangan dengan pola-pola hubungan sosial didalam struktur sosial. Hal itu disebabkan oleh adanya kecenderungan individu untuk menyesuaikan kembali norma-norma dan hubungan-hubungan sosial dalam kelompok. Umumnya, individu mengadakan penyesuaian karena ia memiliki kepentingan terhadap kelompok.

Menurut Lewis A. Coser, konflik merupakan peristiwa normal yang dapat memperkuat struktur hubungan-hubungan sosial. Tidak adanya konflik dalam sebuah masyarakat tidak dapat dianggap sebagai petunjuk kekuatan dan stabilitas hubungan sosial masayarakatnya. Konflik yang diungkapkan dapat merupakan tanda hubungan sosial yang hidup dan dinamis. Sebenarnya, masyarakat yang memperbolehkan terjadinya konflik adalah masyarakat yang cenderung terhindar dari kemungkinan ledakan konflik dan kehancuran struktur sosial.

Segi positif suatu konflik adalah:

1.Konflik dapat memperjelas aspek-aspekkehidupan yang belum jelas atau masih belum tuntas ditelaah. Sebagai contoh: perbedaan pendapat tentang suatu permasalahan dalam diskusi atau seminar biasanya bersifat positif. Perbedaan pendapat justru dapat memperjelas dan mempertajamkan kesimpulan seminar tersebut.

2.Konflik memungkinkan adanya penyesuaian kembali norma-norma, nilai-nila, serta kebutuhan individu atau kelompok.

3.Konflik meningkatkan solidaritas sesame anggota kelompok (in group solidarity) yang sedang mengalami konflik dengan kelompok lain. William F. Ogburn dan mayer Nimkoff mengatakan bahwa semakin besar permusuhan terhadap kelompok luar semakinbesar permusuhan terhadap kelompok luar semakin besar pula integrasi atau solidaritas internal kelompok. Anggota-anggota kelompok akan bersatu untuk menghadapi musuh bersama mereka.

4.Konflik merupakan jalan untuk mengurangi ketergantungan antarindividu dan kelompok.

5.Konflik dapat membantu menghidupkan kembali norma-norma lama menciptakan norma-norma baru.

6.Konflik dapat berfungsi sebagai sarana untk mencapai keseimbangan antara kekuatan-kekuatan yan ada didalam masyarakat.

7.Konflik memunculkan sebuah kompromi baru apabila pihak yang berkonflik berada dalam kekuatan yang seimbang. Contohnya dua pihak yang berkonflik dapat memutuskan untuk tidak melanjutkan konflik karena menyadari bahwa konflik tidak akan pernah berakhir.

Segi negative suatu konflik adalah:

1.Keretakan hubungan antar individu dan persatuan kelompok.

2.Kerusakan harta benda dan hilangnya nyawa manusia.

3.Berubahnya kepribadian para individu. Sebagai contoh, konflik memunculkan rasa benci, curiga, atau menjadikan perkelahian sebagai solusi atas sebuah permasalahan dalam kelompok remaja dan anak-anak.

4.Munculnya dominasi kelompok pemenang atas kelompok yang kalah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline