Lihat ke Halaman Asli

Bersyukur

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Saya bagikan cerita ini dari seorang sahabat, semoga bermanfaat

"REMEMBER ME THIS WAY" (Ochie Manik)


14 Januari 2011 saya memposting artikel berjudul "Remember Me This Way". Benar-benar tidak terpikir kalau 10 bulan kemudian saya akan menulis artikel dengan judul yang sama.
Kalau artikel di bulan Januari hanyalah sebuah perenungan, maka judul yang sama di bulan Oktober ini adalah sebuah true story.
Q: How would you like to be remembered?
A: You choose.
Pilihan bukan di tangan orang yang akan mengingat kita.
Sebaliknya, bagaimana kita ingin diingat orang lain?
Seperti apa kita ingin dikenang oleh orang-orang yang dekat dengan kita, sahabat-sahabat kita, atau orang yang pernah berinteraksi dengan kita ?
Pilihan ada di tangan kita.. Pilihan ada di tangan Anda.

WHEN GOD DOESN'T MAKE SENSE
Terlahir 31 Maret 1997 dengan nama Yosephine Priskila Taruli Manik, dan memiliki panggilan sayang Ochie, sebagai putri pertama dari 2 bersaudara. Membaca nama keluarga Manik di belakang namanya, mungkin teman-teman berpikir apakah memiliki hubungan keluarga dengan saya.
Ya....benar sekali, Ochie adalah keponakan kandung saya.
Putri sulung dari abang saya.
Semua mengenalnya sebagai anak yang cantik, baik hati, sopan, suka tersenyum, suka menolong teman dan sangat suka belajar.
Saya ingat semasa balita, orang-orang senang mencubit pipinya karena sangat cantik dan menggemaskan.

Desember 2010, saya mendapat kabar kalau Ochie demam tinggi, dan ketika dibawa ke RS, hasil pemeriksaan menyatakan mengidap penyakit LEUKEMIA. KANKER DARAH. Seperti petir di siang bolong. Begitu tiba-tiba.
Ochie menjalani perawatan intensif di sebuah Rumah Sakit khusus kanker di Subang, Malaysia. Dan dipastikan, ya... memang Ochie menderita penyakit Leukemia. Perkiraan dokter waktu itu hanya butuh beberapa bulan saja untuk menangani penyakit tsb.

Bulan demi bulan dilalui, ternyata penyakit ini tidak mudah untuk diatasi. tidak seperti perkiraaan dokter semula. Leukemia yang diderita Ochie sangat agresif sekali.

Meskipun begitu, anak yang suka tersenyum ini, benar-benar menunjukkan perjuangannya melawan penyakit yang sangat ganas ini. Berkali-kali menjalani kemoterapi, hingga semua rambut rontok, dan berbagai tindakan medis lainnya, yang sangat menyakiti tubuh anak belasan tahun ini, tidak mampu melumpuhkan semangat hidupnya.
Ada 1 jenis obat yang bila diminum akan membuat Ochie kesakitan dari ujung kepala sampai ujung kaki, tapi tidak pernah ia menolak atau enggan untuk mengkonsumsi obat tsb.
Semangat hidupnya tergambar jelas dalam salah satu status di twitternya, Ochie menulis :

"I HAVE CANCER, I HATE CANCER,  AND I'M KILLING CANCER"

Semua keluarga yang menyaksikan perjuangannya setuju bahwa Ochie tidak mau diintimidasi oleh penyakitnya. Tidak sekalipun kelihatan anak kecil ini mengeluh. Setiap orang yang membesuknya selalu melihat senyuman menghiasi wajah Ochie.
Padahal semua orang tahu bagaimana rasa sakit yang dideritanya.

Banyak pasien lain yang mengalami derita seperti Ochie, mulai patah semangat, murung, dan tidak mau makan. Ochie sebaliknya, selalu tersenyum. < Photo di atas diambil ketika Ochie dirawat di  ICU>

Apapun yang disediakan dia makan dengan lahap (kita bisa terkecoh, dan menyangka makanan yang dimakannya sangat lezat).
Nggak heran, badannya bukan semakin kurus, malah lebih gemuk dan segar daripada sebelum didiagnosa Leukemia.
Suatu ketika, melihat Ochie yang makan dengan sangat lahap, mamanya ingin mencicipi makanannya tersebut, dan akhirnya menyadari ternyata makanan itu sangat plain, tidak seperti yang dibayangkan.
Sang mama menangis dalam hati menyadari betapa putrinya ini sangat berjuang melawan Leukemia.
"MAMA, RUMAH BARUKU SUDAH SELESAI...."

Setelah 10 bulan berjuang, akhirnya Ochie menghembuskan nafas terakhir,
4 Oktober 2011 di tengah keluarga yang mengasihinya. Ia sempat berpesan kepada adiknya Catherine supaya menjaga kesehatannya, Ochie sempat memeluk erat papanya, dan ia juga mengucapkan terimakasih kepada mama yang tidak pernah lelah menemani dan merawatnya selama sakit.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline