Lihat ke Halaman Asli

Vincentius Wishnu

Karyawan swasta yang mencoba mencari dan memaknai sebuah gagasan yang menarik untuk kembali ditaburkan hal baik ke sekitar

Ucapan Selamat Natal dari GUSDURian untuk Umat Kristiani di Yogyakarta

Diperbarui: 27 Desember 2015   14:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

"Mestinya yang merayakan hari Natal bukan hanya umat Kristen, melainkan juga umat Islam dan umat beragam lain, bahkan seluruh umat manusia. Sebab, Yesus Kristus atau Isa Al-Masih adalah juru selamat seluruh umat manusia, bukan juru selamat umat kristen saja." (K.H. Abdurrahman Wahid, sambutan Gus Dur dalam acara perayaan Natal, 27 Desember 1999).

Beberapa hari sebelum perayaan Natal banyak sekali beredar status, tulisan, dan gambar-gambar yang melarang untuk memberikan ucapan perayaan Natal. Banyak sekali komentar dari para Netizen yang membuat komentar hingga berujung pada ungkapan-ungkapan yang salng menyinggung masalah keyakinan. Semua itu seakan sirna ketika terdapat komunitas pemuda-pemudi dari GUSDURian membuat sebuah video yang menunjukkan toleransi beragama.

Virus pluralisme yang pernah dikumandangkan oleh almarhum Gus Dur masih terasa hingga saat ini. Video yang beredar di facebook yang diupload oleh Jogja Student pada tanggal 26 Desember 2015 memperlihatkan komunitas GUSDURian memberikan ucapan selamat Natal pada umat Kristiani yang merayakan Natal di Yogyakarta.

Video yang diambil di salah satu Gereja Katolik St. Antonius Kotabaru Yogyakarta terlihat suasana toleransi beragama sangat terasa sekali. Terlihat dalam video yang berdurasi 3 menit pemuda dan pemudi membagikan bingkisan sederhana kepada anak-anak dan mengucapkan selamat Natal kepada umat setelah melaksanakan Misa Perayaan Natal.

Video dapat dilihat melalui link berikut ini https://www.facebook.com/JogjaStudent/videos/1720025538227067/?fref=nf

Tidak hanya dalam video ini, pengalaman serupa juga saya alami saat saya mengikuti perayaan Natal di gereja Pohsarang Kediri. Setelah merayakan perayaan Natal terdapat mahasiswa dari Universitas Ilmu Agama Islam Kediri yang turut mengucapkan selamat Natal kepada kami umat Kristiani. Menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi saya ketika terdapat rasa saling menghargai dan menghormati perbedaan Agama. Perbedaan SARA bukan menjadi halangan untuk saling bersahabat, bersaudara, dan saling menjalin silaturahmi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline