Lihat ke Halaman Asli

Olah Raga Kita Sudah Tidak Sehat

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Melihat dan mendengarkan pemberitaan akhir - akhir ini terkait seputar olah raga di tanah air sudah tidak sehat. Konon katanya dengan olah raga orang bisa jadi sehat. Bahkan ada motto yang mengatakan bahwa  " di dalam tubuh yang kuat terdapat jiwa yang sehat ". Sudah selaraskah itu ?

Melihat perkembangan olah raga kita saat ini, nampaknya itu sudah tidak selaras motto tersebut. Bahkan dunia olah raga kita lebih menunjukan aksi kebrutalannya dengan menyampingkan prestasi dibidangnya. Aksi kebrutalan dan laganya smack down ini khususnya di tunjukan di bidang sepak bola. Sepak bola kini menjadi ajang potret buram yang menjadi ajang tawuran dan perkelahian. Baik antar pemain dan suporter.

Belum lama ini dunia olah raga kita sudah digemparkan oleh dugaan aksi  pembunuhan yang dilakukan oleh pengurus PSSI. Dengan brutalnya dan sadisnya bak sedang tampil di ring, bendahara pengurus PSSI telah melakukan kekerasan terhadap istrinya. Ironisnya aksi tersebut hingga menyebabkan sang istri bendahara tersebut meninggal.

Ditambah lagi kini aksi para pemain sepak bola yang berlagak dilapangan. Kini para pemain sepak bola kita bukannya mengejar dan menyerang untuk membobol pertahanan lawan. Namun kini para pemain kita saling menyerang antar pemain dengan aksi brutalnya, sampai menendang pemain bak ibarat bola.

Kejadian ini terekam jelas, seperti yang terjadi di Mojokerto kemarin, seorang pemain Raja Ampat menendang pemain Mojokerto. Sehingga permainan berubah menjadi aksi perkelahian antar pemain. Penonton tidak disuguhkan dengan umpan yang bagus tapi penonton disuguhkan dengan tendangan dan pukulan antar pemain.

Ditambah lagi, kini para suporter sudah berlaku bak preman yang melancarkan aksinya di jalanan. Sambil mengacungkan senjata dan menggenggam batu para suporter ini menguasai jalan raya. Bahkan aksi kebrutalan tersebut tidak menghiraukan keselamatan lingkungan sekitar,  pengguna jalan, terlebih lagi dirinya.

Lebih lanjut aksi kenekadan dan kebrutalan para suporter kita tidak lagi menjadi barang asing. Tidak jarang kenekatan tersebut dilakukan didepan aparat keamanan yang berjaga dan mengawal pertandingan. Seperti yang terjadi di Malang, dengan beringas dan membabi buta para suporter Arema berani melempari pemain Surabaya meski diangkut menggunakan mobil milik pihak kepolisian.

Hampir setiap perhelatan sepak bola di tanah air selalui di warnai kericuhan dan kerusuhan. Baik oleh pemain terlebih lagi oleh para pendukungnya. Lantas apakah olah raga kita sudah cukup dan membuat kita sehat? Lalu bagaimana dengan motto " Didalam tubuh yang kuat terdapat jiwa yang sehat " ?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline