Lihat ke Halaman Asli

Partai Sudah Kehilangan Kepercayaan Diri

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Belakangan ini banyak bermunculan figur - figur selebritis yang bakal maju menjadi calon bupati / wali kota. Kemunculan para selebritis didunia politik mungkin sudah tidak aneh, karena sudah banyak kalangan artis yang sudah menjajal peruntungannya di panggung politik dan dari hasil pemilu kemarin banyak kalangan artis kini duduk disenayan. Entah untuk alih profesi atau sekedar mempertahankan hidup karena job yang mulai sepi.

Namun yang paling aneh adalah ketika sebuah partai menerima sang artis untuk maju dalam pemilihan semiasl  kepala daerah. Ini bukan berarti jika sang artis tidak boleh memimpin dengan kendaraan politiknya. Tetapi ketika kita telusuri lebih dalam seakan - akan partai kita sudah mulai kehilangan kepercayaan dirinya, baik visi atau misinya dan juga kader - kader terbaiknya  untuk di jual kepada masyarakat.

Alih - alih untuk mendongkrak populeritas partainya maka mendompleng ketenaran artis serta menggandengannya. Meski disisi lain sang artis ini juga mempunyai deposito yang cukup tebal untuk menggerakan roda politiknya.

Kita sangat mendukung para artis maju dalam dunia politik, baik mencalonkan menjadi anggota Dewan, Bupati, Wali Kota, Gubernur atau pun Presiden. Akan tetapi sebagian partai kita tidak mempertimbangkan lamaran artis yang ingin menggunakan partainya. Bahkan partai pun terkesan mengabaikan lamaran artis tanpa mempertimbangkan  bobot, babat, bebet serta bibit artis tersebut.

Harusnya dalam menerima lamaran dari sang artis yang akan meminjam partainya untuk maju sebagai kendaraan yang ditunggangi harus memandang perlu latar belakang artisnya, prestasinya ketika menjadi artis dan terlebih lagi dispilin ilmunya.

Kebanyakan para artis kita pun terkenal tidak karena peranannya dalam dunai entertaiment yang mengukir sejuta prsetasi. Namun ketenaran para artis kita cukup dengan bermodalkan dengan penampilan yang aneh dan nyeleneh serta selalu pandai  bikin sensasi. Cukup dengan pura gagap dengan ngomongnya, pura - pura jadi bencong, memacari janda, atau bikin sensasi dengan adegan - adegan panas serta dengan gonta - ganti pasangan belaka.

Kita akan terima jika memang sang artis yang maju dalam bursa pemilihan artis memang punya bekal yang cukup, baik disiplin ilmunya, pengalaman kepemimpinan serta  bekal bidang lain yang dibutuhkan. Namun bagaimana jika artis kita hanya bermodalkan prestasi sensasi, musiknya atau sekedar populeritasnya. Rakyat kita butuh kerja yang nyata, bukan butuh populeritas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline