THR lebaran untuk anak?
Iya, ini beneran cerita tentang THR lebaran untuk anak yang "wajib" diberikan saat lebaran tiba. Entahlah tak tau sejak kapan tradisi memberi THR lebaran untuk anak dimulai. Yang pasti, di keluarga kami, kewajiban memberikan THR lebaran untuk anak terkadang bisa membuat kami merasa ala nano-nano, dari rasa terharu saat melihat wajah anak anak itu sumringah bahagia mendapat hadiah THR yang jumlahnya tak seberapa, sampai tiba tiba pusing saat mikir, "Waduhhh dengan jumlah anak segitu banyaknya, kira kira berapa duit yang kudu disiapin?"
Tradisi THR lebaran untuk anak di keluarga suami.
Suami saya punya 25 keponakan. Usia mereka antara 24 tahun sampai yang paling kecil 3 bulan. Dari 25 keponakan, 18 orang di antaranya adalah perempuan. Bisa dibayangkan hebohnya rumah maartame saat keluarga kami berkumpul. Seperti hari pertama lebaran kemarin, di mana semua anak anak maartame wajib ngumpul di rumah beliau dari lepas Sholat Idul Fitri sampai tiba malam hari. Pokoknya, semua harus hadir lengkap dengan membawa seluruh anggota keluarga masing masing. Bisa dibayangkan jumlah kami semua akan lebih dari 40 orang. Rameee...
Salah satu kegiatan yang membuat para keponakan "bersemangat" walau tak semua, adalah kegiatan bagi-bagi THR lebaran untuk mereka. Yang membuat kegiatan THR lebaran untuk anak berbeda dengan kegiatan bagi THR lebaran untuk anak di keluarga saya di Indonesia adalah uang THR lebaran untuk anak di rumah Maartame kami masukkan amplop, dan semua amplop dikumpulkan menjadi satu dikeranjang amplop. Lalu petugas yang membagikan amplop ini adalah maartame sendiri. Setiap cucu dan keponakan akan mendapat satu amplop dengan jumlah uang yang sama, jadi adil merata tanpa melihat usia dan jenis kelamin mereka. Lucu juga saat melihat ponakan suami saya yang usianya tak lagi remaja bahkan beberapa dari mereka sudah bekerja, diharuskan menerima THR lebaran juga, karena memang sudah tradisi yang tak boleh mereka tolak.
Uang THR lebaran untuk anak adalah urusan para istri, yang sebelumnya rembukan dan telah didiskusikan mengenai berapa jumlah uang yang akan dimasukkan ke dalam amplop dan kami berikan tahun ini. Setelahnya, kami urunan, mengisi amplop dan memberikan keranjang amplop kepada maartame untuk kemudian beliau bagikan. Jumlah amplop tak sebatas hanya sebanyak jumlah keponakan dan cucu saja, tetapi harus lebih karena tamu yang kebetulan datang ke rumah maartame, ada yang membawa anak mereka juga. Dan para tamu kecil ini, juga akan mendapatkan THR lebaran mereka.
OKlah, sampai sini cerita tradisi THR lebaran untuk anak dirumah Ibu mertua saya. Sekarang....
Saya juga punya pengalaman sendiri tentang memberikan THR lebaran untuk anak, yang dimulai sejak saya mulai kerja dan sampai sekarang udah jadi emak emak. Dan saya taulah di luar sana bukan saya ajah yang melakukan tradisi memberikan THR lebaran untuk anak. Makanya timbul pertanyaan: kenapa banyak orang memberikan THR untuk anak tiap lebaran? Apakah segitu pentingnya?
Pertanyaan dan jawabannya dikembalikan ke pribadi masing masing. Buat saya pribadi, tentu saja penting, walau memang memberikan uang untuk anak dan keponakan bukan kegiatan yang dilakukan satu kali dalam setahun, namun memberikan THR lebaran untuk anak dalam bentuk uang walau jumlahnya tak seberapa itu memberikan saya "kebahagiaan" tersendiri. Karena momennya Lebaran.