Lihat ke Halaman Asli

Tidak Terasa Ketika Ada, Sangat Terasa Ketika Tiada

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Berawal ketika aku kelas 2 SMA, aku mengenalnya , lebih tepatnya dikenalkan oleh temanku. Namanya Dedy, dia tinggal di Jakarta. Kemudian kita ngobrol sambil tertawa. Jujur pertama kali melihatnya aku tertarik, dia terlihat tampan.

Sejak perkenalan itu kita gak pernah ketemu, sampai akhirnya beberapa bulan kemudian dia datang di pesta pernikahan kakakku. Aku seneng bisa bertemu dan ngobrol lagi sama dia, sejak saat itu aku gak pernah bertemu dengannya lagi.

Hari demi hari kulewati, gak terasa aku dah mau lulus SMA. Dan suatu hari temanku yang juga mengenalnya bilang bahwa aku dapat salam dari dia, aku gak nyangka ternyata dia masih ingat denganku. Aku dapat nomor handphone nya dari temanku, sejak saat itu kita sering komunikasi, sampai akhirnya kita bertemu, ketika itu dia mengantarku untuk daftar kuliah, dan dia bilang kalau dia suka padaku dan aku pun bilang klo aku juga suka padanya.

***

Singkat cerita, sudah hampir satu tahun kita menjalani hubungan ini, Aku pun sudah kuliah semester 2. Selama kita menjalani hubungan ini dia begitu perhatian dan baik padaku, tapi aku kurang menanggapinya, perasaanku masih labil, aku merasa belum bisa untuk benar-benar menyayanginya, aku suka merasa jenuh dengan hubunganku, hubungan yang datar. Akhirnya aku memutuskan untuk berpisah dengannya, tapi dia gak mau, dia ingin tetap menjalani hubungan ini.

Semenjak kejadian itu, aku sering putus nyambung dengan dia. Dan gak terasa sudah 2 tahun ku menjalani hubungan dengannya. Aku sayang ma dia tapi aku gak bisa menjalani hubungan dengannya lagi. Dan saat itu hubungan kita sudah mulai tidak harmonis.

Akhirnya peristiwa itu terjadi, peristiwa yang belum pernah aku alami sebelumnya. Saat itu aku ingin menelponnya, tapi aku kaget ketika yang kudengar adalah suara seorang wanita, aku langsung bertanya kepadanya:

Aku : “Hallo, maaf ini siapa ya? Dedy nya mana?”

Wanita : “Dedy nya sedang kerja, kita tukeran handphone. Mangnya Dedy gak pernah cerita tentang aku?”

Seketika langsung kumatikan handphoneku, aku benar-benar kaget, badanku tiba-tiba terasa lemas, hatiku terasa sakit, pikranku kacau. “Siapa sebenarnya wanita itu????”, “Apa hubungannya dengan Dedy?”, kataku dalam hati.

***

Keesokan harinya Dedy ke rumahku, dia menjelaskan semuanya kepadaku. Ternyata wanita itu adalah pacarnya. Dia merasa sudah tidak punya harapan lagi denganku, makanya dia menerima cinta wanita itu. Saat itu, aku benar-benar sedih, aku baru sadar klo Dedy sangat berarti buatku, aku baru sadar klo aku sangat menyayanginya. Tapi itu semua sudah terlambat, Dede telah bersama wanita lain, dan aku harus merelakannya meskipun sangat berat untukku melepaskannya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline