Lihat ke Halaman Asli

Mengembalikan Manusia ke Manusianya

Diperbarui: 29 Februari 2016   12:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Yang di pahami tentunya secara salah oleh banyak orang sebagai modernisasi trnyata membawa manusia kepada kehidupan yg semakin premitif.alasanya manusia modernt lebih mendewakan akal pikiranya dan mengabaikan kalbunya.

Kita lihat saja jaman sekarang sekelas smp pun kalau IQ nya rendah tidak boleh sekolah karna apa, karna manusia sekarang di nilai dari segi tinggi IQ nya dan mengesampingkan EQ. akal pikiran mendapatkan perhatian berlebih san tidak seimbang dengan perhatian kalbu, telah terbukti malah membawa malapetaka atau paling sedikit tidak membawa kebahagian yang hakiki. Namun seolah olah manusia mentup mata terhadap kenyataan ini.bahkkan sampai ngotot di pertahankan.

Pendidikan terus di tunjukkan untuk mencerdaskan otak saja, tanpa memperlihatkan hati. Sistem pendidikan di negeri ini hanya mengajar dan tidak mendididk. Hasilnya adalah banyaknya orang pintar namun tak terdidik.pandai berbicara sana sini dan sering mengelabui orang tapi tidak berakhlak.dan di sinilah kerusakan bermula

Dan yang bikin miris pendidikan agama hanya di sikapi sebagai ilmu dan organisasi, bukan sebagai amal dan tuntunan hidup. Nhafal nama nama tuhan pun sudah di anggap makrifat, hafal ayat ayat hadis dan pake baju gamis sudah d anggap ulama / ustadt, di sinilah kerusakan bermula.

Yang di pahami tentunya secara salah oleh banyak orang sebagai modernisasi trnyata membawa manusia kepada kehidupan yg semakin premitif.alasanya manusia modernt lebih mendewakan akal pikiranya dan mengabaikan kalbunya.

Kita lihat saja jaman sekarang sekelas smp pun kalau IQ nya rendah tidak boleh sekolah karna apa, karna manusia sekarang di nilai dari segi tinggi IQ nya dan mengesampingkan EQ. akal pikiran mendapatkan perhatian berlebih san tidak seimbang dengan perhatian kalbu, telah terbukti malah membawa malapetaka atau paling sedikit tidak membawa kebahagian yang hakiki. Namun seolah olah manusia mentup mata terhadap kenyataan ini.bahkkan sampai ngotot di pertahankan.

Pendidikan terus di tunjukkan untuk mencerdaskan otak saja, tanpa memperlihatkan hati. Sistem pendidikan di negeri ini hanya mengajar dan tidak mendididk. Hasilnya adalah banyaknya orang pintar namun tak terdidik.pandai berbicara sana sini dan sering mengelabui orang tapi tidak berakhlak.dan di sinilah kerusakan bermula

Dan yang bikin miris pendidikan agama hanya di sikapi sebagai ilmu dan organisasi, bukan sebagai amal dan tuntunan hidup. Nhafal nama nama tuhan pun sudah di anggap makrifat, hafal ayat ayat hadis dan pake baju gamis sudah d anggap ulama / ustadt, di sinilah kerusakan bermula.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline