Lihat ke Halaman Asli

Jejak Purnama

Diperbarui: 3 Juli 2016   21:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tiga puluh enam purnama

deret lintas waktu

yang kuhitung jelas tiap detiknya

sejak kisah mesopotamia berbahasa kurdi

sampai kisah gelandang tanpa arah

di taman taman sunyi 

sambil menghitung deret deret kematian

dan mengagumi keheningan 

sambil menyapa malaikat malaikat kecil di istana mawar

Tiga puluh enam purnama

dalam jejak tapak tapak sejarah

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline