"Menurut data survei LSI, Airin unggul di semua simulasi."
Pernyataan konklusif itu diungkapkan oleh Muhammad Adib, Peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI), akhir Agustus lalu ketika merilis hasil sigi yang dilakukan lembaganya.
Dalam rilis yang dilansir berbagai media nasional itu hasil survei LSI yang dilakukan dalam rentang waktu 27 Juli hingga 4 Agustus 2024 menunjukan keunggulan elektabilitas Airin yang (lumayan) telak dari kompetitornya, Andra Soni.
Dalam simulasi head to head kandidat Gubernur, Airin unggul jauh 77.3% dibandingkan Andra Sony yang hanya meraih angka 10 persenan. Sisanya sekitar 12.7%, yakni warga yang belum menentukan pilihan, seandainya pun semuanya kemudian memilih Andra Sony, Airin tetap unggul.
Sementara itu, dalam simulasi pasangan kandidat Gubernur-Wakil Gubernur, Airin-Ade juga tetap unggul jauh dibandingkan Andra-Dimyati yang disokong Koalisi Indonesia Maju (KIM). Perbandingan angkanya adalah 73,7% (Airin-Ade) dan 12.2% (Andra-Dimyati). Sisanya sebanyak 14.1% belum menentukan pilihan.
Lagi-lagi, seandainya semua sisa warga Banten yang belum menentukan pilihan ini kemudian memilih Andra-Dimyati, Airin-Ade tetap unggul dan potensial bakal memenangi kontestasi.
Jejak Integritas dan Pengalaman Kepemimpinan
Sebagaimana saya tulis dalam beberapa artikel sebelumnya, Airin-Ade yang sempat nyaris terganjal pencalonannya sebelum terbitnya putusan MK 60, baik secara kuantitatif (berdasarkan hasil sigi lembaga-lembaga survei) maupun dengan menggunakan pendekatan kualitatif, memang unggul head to head atas pasangan Andra-Dimyati.
Airin adalah mantan Wali Kota Tangerang Selatan dua periode yang dinilai berhasil dan clean dari kasus-kasus yang banyak menjerat elit dan pejabat lokal, yakni korupsi dan penyimpangan-penyimpangan kekuasaan politik (abuse of power) lainnya.
Jadi dari sisi pengalaman kepemimpinan (pemerintahan dan birokrasi) lokal, Airin memiliki jejak yang jauh lebih kongkrit dibandingkan Andra yang hanya berpengalaman mengetuai lembaga legislatif.
Minus catatan negatif terkait persoalan hukum juga menunjukan Airin memiliki jejak integritas yang baik. Meski suaminya, Tb. Chaeri Wardana pernah tersangkut kasus korupsi pengadaan Alkes di Provinsi Banten tahun 2012 dan kasus suap Pilkada Lebak 2013. Airin clear dari kedua kasus korupsi ini.