Lihat ke Halaman Asli

Agus Sutisna

TERVERIFIKASI

Lecturer I Researcher IInstagram : @kiagussutisna

Kegagalan SBY Menjaga Kesetiaan pada Idealisme dan Pikirannya

Diperbarui: 24 Februari 2024   20:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

www.solopos.com

Menyusul pelantikan AHY sebagai Menteri ATR, publik ramai membicarakan buku berjudul Pilpres 2024 & Cawe-Cawe Presiden Jokowi: The President Can Do No Wrong. Adakah yang istimewa dari buku ini?

Buku ini lebih menyerupai sebuah makalah. Tipis, hanya 24 halaman isi. Tanpa halaman daftar isi, apalagi  bibliografi dan aspek-aspek teknis standar lainnya layaknya sebuah buku. Disebut buku hanya karena dicetak serupa buku. Di cover belakang tertulis narasi : 

"Tulisan Bapak SBY yang berjudul Pilpres 2024 & Cawe-Cawe Presiden Jokowi: The President Can Do No Wrong ini disampaikan khusus kepada jajaran kepemimpinan dan kader Partai Demokrat di seluruh tanah air."

Namun demikian buku ini tetap menarik dan istimewa, setidaknya karena tiga alasan. Pertama, dari sisi materi buku ini fokus membahas isu cawe-cawe Presiden Jokowi dalam Pilpres 2024 yang hingga saat ini terus jadi perbincangan.

Kedua, sudut pandang dan pesan-pesan substantif dari buku ini sedikit banyak menunjukan integritas sekaligus posisi idealitas pandangan dan sikap politik penulisnya.

Ketiga, buku ini ditulis seorang mantan Presiden, yang juga "pemilik" partai politik, yang saat itu berperan sebagai oposisi dan sedang mempersiapkan sebuah koalisi untuk mengusung Paslon pada Pilpres 2024.

Merespons Lima Isu 

Ada lima isu aktual yang dibahas dalam buku ini, murni berdasarkan pandangan dan sikap SBY terhadap kelima isu tersebut. Dibahas ringkas namun cukup bernas, sistematis dan runut sebagaimana jika SBY berpidato, dan terasa betul kultur Jawa dalam narasi dan pilihan gaya ungkapnya: santun dan hati-hati. Kelima isu adalah sebagai berikut:

Pertama isu bahwa Jokowi akan melakukan cawe-cawe dalam Pilpres 2024. Kedua, isu bahwa Jokowi hanya menghendaki dua Palson Capres-Cawapres. Ketiga, isu bahwa Jokowi tidak suka Anies Baswedan dan tidak ingin Anies jadi Capres.

Keempat, isu bahwa Jokowi akan memberikan "endorsement" kepada sejumlah tokoh untuk menjadi Capres atau Cawapres. Kelima, isu bahwa Jokowilah yang akan menentukan dan memberikan kata akhir siapa pasangan caprescawapres yang mesti diusung oleh partai-partai politik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline