Lihat ke Halaman Asli

7 Jurus Samurai, Sukses Jadi Penulis Blog Kompasiana

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tahukah Anda, orang Jepang sangat menyukai "angka 7" yang dinyatakan sebagai tingkat kesuksesan.  Binggung juga saat hendak menuangkan tulisan ini, sebab selama ini saya penganut ajaran Feng Shui (China) agak kesulitan menentukan memilih 7 jurus atau 8 jurus (orang China dalam feng shui mengagumi angka 8 sebagai kesuksesan). Terkait niat untuk menuangkan jurus menulis yang saya adaptasikan dari filosofi kesuksesan orang Jepang maka lahirlah dari rumusan saya 7 jurus samurai (samurai adalah alat bela diri orang Jepang) yang saya adaptasikan untuk menyemangati teman-teman kompasianer dalam membuka wawasan lebih luas lagi dalam menulis.

Tujuh Jurus Samurai Sukses Jadi Penulis (dalam kaitan rumah ini adalah sebagai penulis di blog kompasiana) yaitu:

Jurus Pertama:   JURUS KAIZEN

Orang Jepang memiliki filosi andalan, salah satunya adalah “jurus Kaizen” yang dalam bahasa Jepang–Kai berarti perubahan, sedangkan Zen berarti baik.  Jurus ini juga dapat kita adaptasi di dalam memompa “semangat menulis”, yaitu usaha kerja keras kita di dalam berusaha “terus menerus” mengasah kemampuan menulis agar mencapai tingkat kemampuan menulis yang lebih baik.

Sebab proses menulis itu adalah ‘proses seumur hidup’. Jadi Anda akan memiliki kemampuan menulis yang jauh lebih baik, apabila mau berlatih terus menerus dan tiada berkesudahan.

Sebagai contoh, seorang penulis senior yang baik akan dikatakan berhasil di dalam karier menulisnya apabila ia mampu “menularkan semangat” kepada para penulis baru atau Newbie dari generasi ke generasi dengan cara “mengompori” semangat menulis yang dimilikinya pada para penulis Newbie.

Jurus sakti Kaizen ini dapat kita adaptasi untuk mengompori semangat para penulis Newbie agar tumbuh mewarnai dunia kepenulisan.  Orang Jepang itu menghargai tinggi semangat belajar, dan senang mempelajari hal-hal baru sebagai manusia pembelajar.

Sebagai hakikat pembelajar, kita harus mau berlatih menulis, dan menulis, menuangkan ide dan kreativitas sera mencoba dari kesalahan belajar menulis hingga mencapai kesuksesan melalui cara “mengelola waktu dan menentukan kapan memulai menulis ide mentah dan biasa-biasa saja sehingga mencapai proses menjadi sebuah naskah atau tulisan yang luar biasa hebat dibaca untuk banyak orang.

Maukah Anda belajar dari filosofi orang Jepang yang terkenal ulet dan sangat menghargai waktu di dalam mengejar kesuksesan yang diinginkannya?  Untuk itu mulailah dari sekarang untuk:

*  atur waktu menulismu sehari satu atau tiga halaman berlatih menulis

*  hindari menulis tema yang sifatnya me too atau meniru tulisan yang telah ada atau telah ditulis oleh orang lain

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline