Lihat ke Halaman Asli

"Glass Movie", Bukan Cerita Super Hero Seutuhnya

Diperbarui: 12 Februari 2019   23:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film Glass (Doc. Movieweb.com)

Awal kali melihat trailler film Glass Saya kurang tertarik tapi ketika melihat seorang aktor perannya malah jadi semakin penasaran. Pasalnya di film ini Ia akan memerankan karakter yang cukup berbeda dari biasanya, Iya disini James McAvoy akan memerankan sebagai seseorang dengan 24 kepribadian. Pasti bukan hal mudah, dan tentu menjadi daya tarik tersendiri sebab disinilah kualitas aktingnya teruji.

Melalui film Glass ini, tampaknya M. Night Shyamalan selaku sutradara hendak menyelesaikan trilogi dari dua film sebelumnya, yakni Unbreakable(2000) dan Split (2016). Jika di telaah lebih detail, ketiga film ini memiliki garis besar yang sama.

Di film Unbreakable sosok David Dunn (Bruce Willis) menjadi central utama. Ia merupakan seorang penjaga keamanan Philadelphian yang, setelah mendapati dirinya secara fisik tidak bisa dihancurkan. Ia merupakan sosok yang spesial, selain kekuatan tidak merasakan sakit secara fisik tapi dia juga mekiliki indra keenam yang mampu melihat gambaran-gambaran supranatural tentang suatu peristiwa.

Bersama anaknya David, mereka tak segan untuk turun ke jalan dalam misi menyelesaikan masalah-masalah kejahatan yang terjadi sehari-hari. Hingga kemudian secara tidak sengaja bertemu dengan Kevin Wendell Crumb (James McAvoy), laki-laki yang memiliki 24 kepribadian. Salah satu kepribadian Kevin bernama The Beast, yakni sosok mengerikan yang membuat fisiknya mendadak berubah jadi lebih kuat, dipadu dengan karakter brutal dan beringas. Cerita Kevin pertama muncul dalam film Split.

Lantas kedua sosok ini saling berhubungan dengan Elijah Price (Samuel L. Jackson) sosok peran yang sudah hadir sebelumnya di film Unbreakable. Diceritakan bahwa Elijah Price lahir dengan penyakit genetik yang disebut Osteogensis Imperfecta, sebuah kelainan fisik dimana tubuh tidak mampu memproduksi protein tertentu sehingga tulangnya sangat rapuh. Seringkali ia mengalami patah tulang hanya karena insiden kecil. Dari sinilah sebutan Mr Glass (seseorang yang rapuh seperti kaca.) tersemat padanya. Meski demikian Ia memiliki kemampuan serta IQ tinggi diatas rata-rata dan cukup  luar biasa, sayangnya keistimewaan yang dimilikinya pernah di pakai untuk merancang sejumlah berbagai tragedi dan permasalahan.

Ketiga orang berkekuatan unik ini dipertemukan bersamaan di Rumah Sakit Raven Hill Memorial Psychiatric Research. Dengan beragam kekuatan super yang dimiliki opini penonton akan menggiring pada pandangan bahwa ketiganya layaknya gambaran superhero. Tetapi justru berbeda bagi psikiater Dr Ellie Staple (Sarah Paulson) yang dipercayai untuk menangani ketiganya, bagi Dr Ellie mereka semua hanya menderita gangguan mental yang sama yakni khayalan muluk bahwa mereka memiliki karakteristik manusia super dari karakter buku komik.

Mengangkat film dengan genre psikologi-thriller. Film Glass yang sudah tayang sejak 16 Januari 2019 ini manyajikan ketegangan yang intens di sepanjang film dengan alur cerita yang penuh kejutan. Yang cukup unik tampaknya sang sutradara hendak memberikan tayangan sedikit berbeda dari sebelumnya dengan memadu padankan tema superhero dan komik dalam satu tayangan akan tetapi justru  serasa tanggung. Overall film ini tetap menarik karena tak sekedar hiburan kosong, film Glass ini cukup membuat kita berfikir dan menebak-nebak kejadian apa yang akan terjadi berikutnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline